Jakarta, CNN Indonesia --
Cuaca ekstrem, gelombang panas, dan virus menular bisa mengenai siapa pun, terutama anak-anak.
Penelitian terbaru mengatakan 88 persen penyakit yang diderita anak-anak terkait dengan perubahan iklim. Itu menurut artikel yang menganalisis beberapa penelitian tentang bagaimana kenaikan suhu dapat mempengaruhi kesehatan anak-anak.
Beberapa penelitian mengatakan temperatur yang tidak stabil membuat penyebaran virus oleh nyamuk lebih mudah seperti virus zika dan malaria. Peningkatan temperatur juga membuat meningkatnya infeksi bakteri air lainnya.
Infeksi ini dapat menyebabkan diare, penyebab umum malnutrisi dan dehidrasi di negara berkembang. Paara ahli juga memperingatkan musim panas tinggi dapat merusak tanaman. Hal itu dapat mengurangi suplai makanan dan menyebabkan malnutrisi. Dan sementara itu para peneliti mengatakan perubahan iklim telah mempengaruhi kesehatan kita. Penelitian lebih lanjut diperlukan agar siap menghadapi resiko mematikan.