Trik Cegah Panas Dalam Saat Puasa

Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia
Jumat, 25 Mei 2018 12:04 WIB
Bagi beberapa orang puasa juga jadi tantangan tersendiri bagi mereka yang menjalaninya. Menahan haus dan lapar kerap terganggu dengan kehadiran panas dalam.
ilustrasi ( gfhjkm123/pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi beberapa orang puasa juga jadi tantangan tersendiri bagi mereka yang menjalaninya. Menahan haus dan lapar kerap terganggu dengan kehadiran panas dalam.

Menurut Aswin Pramono, dokter spesialis penyakit dalam dari RS Carolus Jakarta, tak dimungkiri kalau puasa membuat metabolisme tubuh berubah. Perubahan ini disebabkan oleh jeda waktu beberapa jam saat tubuh tidak memperoleh asupan apapun.

"(Panas dalam) bisa berhubungan dengan masalah kekurangan cairan. Ini sering terjadi kalau tidak persiapan cairan yang cukup saat sahur dan berbuka," jelas Aswin saat konferensi pers di Kedasi Coworking Space, Graha Niaga Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (24/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kebutuhan cairan dalam sehari minimal dipenuhi sebayak dua liter. Bila tidak tercapai, lanjutnya, tubuh mengalami dehidrasi dan fungsi organ terganggu.

Panas dalam saat berpuasa umumnya disebabkan oleh dehidrasi. Tubuh tidak mendapat cukup cairan sehingga terasa demam ringan, air liur kering, kelenturan kulit terganggu serta bibir pecah-pecah.

"Kalau dibiarkan, (orang) mudah terserang flu atau penyakit lain," imbuhnya.

Oleh karena itu, orang perlu memenuhi kebutuhan cairan selama bulan Ramadan. Sama seperti hari biasanya, kebutuhan air minum minimal delapan gelas per hari masih harus tetap dipenuhi.

Hanya saja kebutuhan delapan gelas per hari saat puasa ini bisa disesuaikan di waktu sahur dan berbuka.


Pembagiannya pun dapat dilakukan sebagai berikut, bangun sahur (1 gelas), setelah santap sahur (2 gelas), waktu berbuka (1 gelas), setelah salat maghrib (1 gelas), setelah makan besar (1 gelas), setelah tarawih (1 gelas) dan jelang tidur (1 gelas).

Lebih lanjut lagi, Aswin menjelaskan bahwa cairan bekerja pada semua organ tubuh dan sel. Jika cairan cukup, maka seharusnya persoalan panas dalam dapat dieliminasi. Berpuasa bisa membuat orang lebih sehat jika disiplin.

Akan tetapi, ia menyarankan untuk pemeriksaan lebih lanjut jika tetap mengalami panas dalam walau kebutuhan cairan terpenuhi. Panas dalam, kata Aswin, memiliki arti yang luas. Selain dehidrasi, ia juga bisa muncul akibat flu, infeksi saluran napas atas atau penyakit lain.

"Variasi tiap orang beda. Terapi panas dalam tergantung penyebabnya yang mana. Kalau flu, diberi antibiotik dan minum air. Secara umum, cukup istirahat dan banyak minum air putih," katanya. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER