Dari AS, 'Impossible Burger' Merambah Hong Kong

Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia
Selasa, 05 Jun 2018 04:11 WIB
Setelah sambutan positif di AS, Impossible Food tengah mengembangkan 'daging palsu' untuk mengurangi konsumsi daging merah sebagai isian burger ke Hong Kong.
Setelah sambutan positif di AS, Impossible Food tengah mengembangkan 'daging palsu' untuk mengurangi konsumsi daging merah sebagai isian burger ke Hong Kong. (ilustrasi/Foto: Raw Pixel)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah perusahaan di California, Amerika Serikat kini tengah mengembangkan daging palsu untuk mengurangi konsumsi daging merah. Pembuatan daging palsu ini juga mengemban misi untuk menyelamatkan lingkungan. Perusahaan bernama Impossible Foods itu memiliki produk andalan berupa Impossible Burger yang terbuat dari gandum, kentang dan minyak kelapa.

Perusahaan daging palsu ini berawal dari gagasan seorang ahli bikimia Pat Brown pada 2009. Ketika itu, Brown ingin membuat makanan nabati yang berasal dari tumbuhan agar orang-orang beralih dari daging.

"Motivasi terbesar saya adalah dampak yang timbul karena makan daging. Kami ingin menyelamatkan planet ini karena risiko melibatkan binatang dan teknologi produksi makanan," kata Brown, seperti diberitakan CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Setelah dua tahun bereksperimen, Brown yang merupakan seorang vegan berhasil menciptakan daging yang terbuat dari tanaman dan sekaligus mendirikan Impossible Food pada 2011.

Menurut Brown, bagian terpenting dari resep daging palsu ini adalah molekul yang disebut heme. Molekul ini memberikan rasa daging pada makanan. Molekul ini sebenarnya ditemukan dalam daging merah, tetapi Brown membuat versi tumbuhan dari molekul ini.

Namun di sisi lain, Brown mengakui Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) masih belum menyetujui penggunaan heme karena belum pernah dikonsumsi sebelumnya. Brown mengatakan perusahaannya sudah menyerahkan dokumen tentang keamanan daging palsu tersebut.

"Kami yakin FDA akan melihat ini sebagai sesuatu yang meyakinkan. Kami tidak harus mendapatkan persetujuan FDA, tetapi kami tahu ini akan menjadi sesuatu yang akan sangat disukai oleh banyak konsumen," tutur Brown yang sebelumnya merupakan seoarang profesor di Stanford Medical School.

[Gambas:Instagram]


Meski belum disetujui FDA, usaha daging palsu ini perlahan mulai memperlihatkan hasil. Kini, perusahaan ini memasok produk tanpa daging ke lebih dari 1.500 restoran di Amerika Serikat. Bulan lalu, mereka bahkan memperluas pasar dengan pertama kalinya mengekspor ke negara lain, yakni Hong Kong.

Dari segi lingkungan, perusahaan itu menyatakan emisi gas rumah kaca dari Impossible Burger lebih rendah sebesar 87 persen dari perusahaan burger yang menggunakan daging sapi.

Selain Impossible Burger, beberapa perusahaan lain yang juga mengembangkan produksi daging palsu diantaranya Beyond Meat yang memproduksi makanan dari protein kacang. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER