Jakarta, CNN Indonesia -- Jika beberapa daerah di Indonesia 'kehilangan' warganya saat momen
libur Lebaran, pulau
Bali justru mengalami peningkatan kedatangan wisatawan nusantara di saat yang sama.
Pemandangan tersebut begitu jelas terlihat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, yang menjadi salah satu akses utama keluar masuk di Pulau Dewata.
Mengutip Antara, sejak Kamis (7/6) atau H-8 Lebaran, ribuan wisatawan domestik mulai berdatangan di pintu kedatangan di terminal domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PT Angkasa Pura I mencatat, dari H-8 hingga hari kedua Idul Fitri atau Sabtu (16/6), jumlah penumpang domestik yang tiba di Bali mencapai 171 ribu orang. Sebagian besar adalah wisatawan.
Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan jumlah penumpang domestik pada periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 169 ribu orang.
"Di Bandara Ngurah Rai bukan arus mudik tetapi arus wisatawan. Wisatawan domestik yang kami antisipasi," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi, seperti yang dikutip dari Antara, Selasa (19/6).
Sesuai dengan perkiraan, arus kedatangan wisatawan domestik tiba di Bali melalui bandara itu mulai terjadi pada H-5 Lebaran atau pada Minggu (10/6) dengan jumlah penumpang domestik mencapai 18.317 orang.
Jumlah kedatangan penumpang domestik atau wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia itu semakin melonjak hingga tertinggi tercatat pada H-1 Lebaran atau Kamis (14/6) mencapai 19.427 orang.
Sebagian besar penumpang yang datang di Bali selama periode libur lebaran, berasal dari Jakarta dan Surabaya.
Selain wisatawan nusantara, jumlah wisatawan mancanegara yang tiba di Bali selama periode mudik Lebaran juga tidak sedikit. Karena jumlahnya melampaui wisatawan nusantara.
Selama H-8 atau pada 7 Juni 2018 hingga hari kedua Lebaran pada Sabtu (16/6) jumlah wisatawan mancanegara yang tiba melalui bandara itu mencapai sekitar 181.500 orang.
Penyataan Yanus yang menyebutkan Bali bukan arus mudik memang benar adanya karena apabila dibandingkan dengan jumlah penumpang domestik yang keluar dari Pulau Dewata atau mudik melalui bandara itu lebih rendah dibandingkan penumpang yang datang.
 Situasi di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf) |
Pengelola bandara itu mencatat dari H-8 hingga hari kedua Lebaran, jumlah penumpang domestik yang keluar dari Bali tercatat mencapai 148 ribu orang.
Tingginya permintaan wisatawan berlibur di Bali juga diantisipasi maskapai penerbangan yang mengajukan tambahan penerbangan mencapai 724 "extra flight".
Jadwal penerbangan tambahan itu berlaku mulai 1-30 Juni 2018 dengan total jumlah tempat duduk mencapai 116.566 kursi.
Selain Jakarta dan Surabaya, maka rute penerbangan tambahan itu di antaranya melayani Semarang, Ujung Pandang, Lombok dan Labuan Bajo.
Pariwisata bergairah Arus kedatangan wisatawan, khususnya wisatawan nusantara, di Bali saat periode arus mudik Lebaran membawa dampak tersendiri khususnya bagi industri pariwisata di daerah setempat.
Ketua Asosiasi General Manajer Perhotelah (IHGMA) Bali, Nyoman Astama, mencatat tingkat hunian hotel rata-rata pada libur Lebaran ini mencapai 80-90 persen.
Ia mengatakan jumlah itu melonjak dibandingkan hari biasa yang rata-rata mencapai 55 hingga 65 persen.
 Lokasi wisata di Bali. (Foto: CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman) |
Peningkatan kunjungan juga dirasakan pengelola daya tarik wisata Ulun Danu Beratan di Bedugul, Kabupaten Tabanan, yang berjarak sekitar 65 km utara Denpasar.
Manajer daya tarik wisata setempat, Wayan Mustika, mengatakan libur panjang Lebaran mendongkrak kunjungan dari sekitar 200 pengunjung pada hari biasa menjadi lebih dari 2.000 orang per hari.
Daya tarik utama Ulun Danu Beratan adalah pura di tengah danau dikelilingi perbukitan dan taman yang asri, dinaungi cuaca yang sejuk.
Tak hanya itu, sektor kuliner juga menyambut periode momen lebaran dengan promo khusus atau harga khusus untuk menarik lebih banyak pengunjung.
(agr)