Jakarta, CNN Indonesia -- Tak bisa dipungkiri, saat ini
pariwisata menjadi salah satu industri terbesar di dunia. Diperkirakan untuk tahun 2018, sektor pariwisata berkontribusi untuk Produk Domestik Bruto (PDB) dunia sebesar lebih dari 10 persen. Angka itu diperkirakan akan terus berkembang.
Namun sisi buruknya adalah banyak wisatawan yang tidak memiliki atau kurang menerapkan etika dalam perjalanannya. Masalah pun bermunculan, mulai dari sampah hingga perbuatan vandal yang berujung pada rusaknya objek wisata.
Mengutip
travel+leisure, berikut adalah 8 cara agak menjadi wisatawan yang beradab dan tidak menjadikan objek wisata menjadi korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Mempelajari budaya daerah tujuan sebelum pergi ke sanaSalah satu aspek penting dalam beriwisata adalah riset. Bahkan organisasi pariwisata dunia menerbitkan sebuah panduan yang terangkum dalam 'kode etik bagi para wisatawan', hal itu ditujukan agar wawasan dan pikiran wisatawan bisa lebih terbuka.
"Pelajari tradisi setempat dan perilaku sosial, Anda akan diterima dan lebih dihormati oleh warga lokal," tulis organisasi pariwisata dunia dalam panduaannya itu.
Belajar mengucapkan beberapa kata atau kalimat penting, seperti "permisi" dan "terima kasih", dalam bahasa daerah adalah salah satu kuncinya.
2. Jangan kunjungi destinasi wisata yang rawanTerlepas dari imbauan perjalanan (travel advice) yang diterbitkan oleh pemerintah setiap negara, ada beberapa lokasi yang tidak ramah terhadap wisatawan. Venesia dan Barcelona adalah dua contoh daerah yang jengah dengan kunjungan wisatawan, maka sebaiknya hindari tempat-tempat tersebut.
3. Merencanakan vakansi dengan matangSelain mempelajari sedikit bahasa daerah negara tujuan, salah satu langkah penting dalam merancakan vakansi adalah meriset tentang daerah sekitar. Menghubungi kontak center pariwisata untuk mendapatkan infomrasi lebih adalah keputusan yang tepat.
4. Membeli produk lokalSalah satu cara mendukung perkembangan ekonomi warga lokal adalah dengan membeli produk dagangannya. Cendera mata seperti kerajinan tangan adalah satu prosuk andalan yang bisa dibawa pulang. Jika kualitasnya baik, maka tidak ada salahnya mempromosikan ke teman dekat atau komunitas di negara Anda.
5. Berperilaku ramah lingkunganPada dasarnya ramah lingkungan adalah perilaku yang harus dimiliki oleh setiap orang, terlepas wisatawan atau bukan. Mengurangi konsumsi plastik adalah fokus utama dalam gerakan global ramah lingkungan.
6. Jangan tinggalkan jejakSelain sampah di objek wisata, perilaku vandal merupakan sebuah musuh besar dalam sektor pariwisata. Tak jarang objek-objek wisata bersejarah menjadi rusak karena hal tersebut. Untuk menjadi wisatawan yang beradab, maka jangan tinggalkan jejak apapun di lokasi wisata bai itu sampah ataupun coretan.
7. Berhati-hati saat berinteraksi dengan kehidupan alam liarWisata alam kerap menjadi tujuan utama para pelancong, bahkan tak jarang kawasan taman nasional atau wisata safari menjadi primadona. Namun sayangnya sebagian besar wisatawan jarang yang memiliki cukup ilmu tentang standar keselamatan saat berinteraksi dengan kehidupan alam liar.
Sehingga tidak jarang musibah menimpa mereka yang kurang waspada atau ceroboh saat mencoba berada di tengah kehidupan alam liar. Untuk menghindari hal buruk ini, menaati pemandu atau orang yang lebih paham adalah pilihan yang logis.
8. Dukung gerakan pariwisata berkelanjutanSebagai salah satu sektor yang terus berkembang, pariwisata seharusnya memiliki sifat yang berkelanjutan. Hal ini tidak hanya menjadi tanggung jawab wisatawan, namun pemerintah setempat punya wewenang untuk menerapkan kebijakan ini. Jadi tidak ada salahnya menjadi wisatawan yang kritis untuk hal ini, apalagi wisata erat kaitannya dengan lingkungan hidup.
(agr)