Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah penggunaan kantong plastik di Belanda menurun sebanyak 71 persen semenjak pemerintahnya menerapkan larangan pemberian kantong plastik secara cuma-cuma sejak tahun 2016.
Mengutip dari data yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Belanda, saat ini ada sebanyak 300 tempat usaha yang ikut menerapkan larangan tersebut.
Kementerian Lingkungan Hidup Belanda juga mengklaim bahwa jumlah sampah plastik di negara mereka menurun sebanyak 40 persen semenjak larangan pemerintah diberlakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah toko roti dan daging di sana mengaku tak lagi memberikan kantong plastik kepada pembelinya.
Sebagai gantinya mereka meminta pembeli membawa kantong belanja sendiri atau memberi mereka kantong kertas.
Hasilnya sebanyak enam dari sepuluh pembeli dengan kesadaran membawa kantong belanjanya.
Sementara itu pengelola pusat perbelanjaan mengatakan hal serupa, dengan menyatakan bahwa sebanyak 40 persen pembelinya tak lagi meminta kantong plastik.
Oleh karena itu saat ini Belanda sedang mencari jalan keluar untuk menghadirkan kantong kertas yang juga ramah lingkungan.
Jika masih ada pembeli yang meminta kantong plastik, pembeli bisa menebusnya dengan mulai dari harga Rp11 ribu per lembar.
Belanda merupakan salah satu negara yang semakin serius menekan jumlah sampah plastik di negaranya.
Mengutip dari
The Guardian, pada bulan Mei kemarin jaringan supermarket Ekoplaza membuka lorong khusu barang belanjaan yang bebas kemasan plastik.
Hingga akhir tahun ini, pengelola Ekoplaza berencana untuk menerapkan konsep tersebut di 74 tokonya yang tersebar di seluruh Belanda.
"Kami sadar bahwa semakin banyak orang yang khawatir dengan masalah sampah plastik. Lorong khusus ini kami buka juga demi menyebarkan edukasi akan pentingnya mengurangi konsumsi kemasan plastik," kata bos Ekoplaza, Erik Does.
Dikutip dari penelitian yang dilakukan oleh U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration pada tahuun 2011, setiap tahunnya ada 300 juta ton sampah plastik yang mengotori dunia.
Sebagian besar berakhir di lautan, yang akibatnya bisa berbahaya bagi kelangsungan hidup para makhluk di dalamnya.
Walau sudah terbuang, sampah plastik tak bisa terurai dengan cepat. Disebut butuh waktu hingga sampai 1.000 tahun sampai lenyap dari bumi.
(ard)