Pramugari Berisiko Lebih Besar Terkena Kanker

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Selasa, 26 Jun 2018 13:34 WIB
Risiko kanker ternyata membayangi para awak kabin pesawat serta penumpang yang sering bepergian dengan pesawat terbang.
ilustrasi pramugari (Istockphoto/andresr)
Jakarta, CNN Indonesia -- Berkawan dengan pesawat dan sering melakukan perjalanan dengan pesawat memang terlihat menyenangkan. Namun di balik semua kesenangan itu, ada risiko tak terbayangkan yaitu kanker.

Penelitian terbaru menunjukkan risiko kanker pada awak kabin meningkat signifikan, terutama pada pramugari dan pramugara.

Studi ini menemukan bahwa perempuan dan laki-laki yang bekerja sebagai kru kabin di Amerika Serikat memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker dibandingkan populasi lainnya. Para kru kabin ini berisiko terkena beragam kanker mulai dari kanker payudara, serviks, kulit, tiroid, uterus hingga kanker pada sistem pencernaan seperti usus besar, esofagus, hati dan pankreas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut ketua penelitian dari Harvard Univesity Irina Mordukhovich, risiko kanker meningkat lantaran para kru kabin terpapar banyak karsinogen, senyawa yang memicu kanker, di lingkungan kerja mereka.

Kepada Live Science Mordukhovich mengatakan salah satu karsinogen itu adalah radiasi pengion kosmik yang meningkat saat berada di ketinggian. Jenis radiasi ini dianggap sangat merusak DNA dan dikenal sebagai penyebab kanker payudara dan kanker kulit nonmelanoma.

Menurut Mordukhovich, awak kabin ini menerima dosis radiasi pengion yang paling tinggi selama setahun dibandingkan para pekerja lain di AS.

Selain itu, para awak kabin juga terkena radiasi UV lebih banyak daripada populasi umum. Murdokhovich juga mengatakan bahan kimia lain yang dapat ditemui di pesawat termasuk kebocoran mesin dan pestisida yang mengandung banyak senyawa yang dapat mengganggu hormon dan meningkatkan risiko jenis kanker.

Pada penelitian yang baru saja di jurnal Environmental Health ini (25/6), peneliti melihat data lebih dari 5.300 awak kabin dari berbagai maskapai penerbangan yang menyelesaikan survei online sebagai bagian dari Harvard Filght Health Study.

Para peneliti lalu menganalisis tingkat kanker pada awak kabin tersebut dan dibandingkan dengan sekitar 2.700 orang yang memiliki pendapatan dan status pendidikan yang sama, namun tak berprofesi sebagai awak kabin.


Hasilnya, peneliti menemukan peneliti menemukan bahwa, tingkat kanker payudara pada pramugari sekitar 50 persen lebih tinggi daripada pada wanita dari populasi umum. Sedangkan, tingkat kanker kulit melanoma dua kali lebih tinggi dan kanker kulit nonmelanoma empat kali lebih tinggi pada pramugari dibanding wanita dari populasi umum.

Sementara pada awak kabin laki-laki, tingkat kanker 50 persen lebih tinggi untuk melanoma dan 10 persen lebih tinggi untuk nonmelanoma dibandingkan populasi umum.

Meskipun penelitian ini hanya mencakup awak kabin, Mordukhovich mengatakan risiko kanker juga tinggi terhadap pilot dan orang yang kerap terbang sebagai penumpang. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER