Zaman Modern, Pernikahan Tradisional Justru Makin Diminati

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Jumat, 29 Jun 2018 11:02 WIB
Di tengah ramainya konsep pernikahan bergaya internasional, perkawinan bergaya tradisional masih diminati oleh banyak masyarakat Indonesia.
ilustrasi pernikahan (morgueFile/earl53)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah ramainya konsep pernikahan bergaya internasional, perkawinan bergaya tradisional masih diminati oleh banyak masyarakat Indonesia.

Pasalnya, banyak yang meyakini bahwa pernikahan dengan adat tradisional dinilai memiliki makna yang lebih sakral ketimbang pernikahan bergaya internasional. 

Managing Director Wedding Carnaval Ega Alamsjah menilai pernikahan tradisional merupakan momentum yang hanya dapat digunakan sekali seumur hidup. Momen menikah dengan konsep tradisional yang penuh dengan intrik adat istiadat sejalan dengan budaya orang Indonesia yang dekat dengan tradisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ega yang berpengalaman menjadi wedding organizer itu menyebut pernikahan tradisional mampu memberikan rasa nostalgia pada tradisi masa lalu bagi mempelai, keluarga serta tamu undangan.

"Ada rasa nostalgia yang bisa membuat kita kembali dekat dengan akar tradisi di zaman modern ini," kata Ega dalam konferensi pers pameran pernikahan tradisional Kama Asmara di THe Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Selain itu, menurut Ega, pernikahan tradisional dapat memberikan kedekatan yang lebih dibandingkan pernikahan bergaya modern atau internasional.

"Momen ini lebih intim, baik dari segi kultur, tradisi yang turun temurun dan secara keluarga lebih dekat," ucap Ega.


Ega menyebut daya tarik perkawinan tradisional inilah yang membuat banyak orang ingin merekam pernikahan dengan elemen tradisi untuk dikenang hingga tua.

Pendapat yang sama juga diutarakan desainer senior Eva Pudjojoko. Eva merupakan perancang senior spesialis kebaya yang banyak mendesai kebaya untuk pernikahan adat Jawa dan Sunda.

"Pernikahan dengan pernak-pernik tradisional tidak bisa dibeli lagi, tidak bisa diulang," kata Eva.

Eva menjelaskan rangkaian tradisi dan prosesi adat yang mesti dilalui saat pernikahan tradisional seperti sungkeman dan siraman merupakan momen penting yang hanya bisa didapat dengan menikah dengan adat tradisional.

Minat akan pesta bergaya tradisional ini pun juga didukung dengan meningkatnya permintaan di lokasi perayaan pernikahan. Data dari The Ritz-Carlton menunjukkan peminat pernikahan bergaya tradisional yang digelar di hotel bintang lima itu terus meningkat.

Di awal 2010 peminat pernikahan tradisional hanya 10 persen dan pernikahan tradisional mendominasi sebanyak 90 persen. Namun, pada 2017 lalu peminat pernikahan tradisional meningkat menjadi 40 persen.

ilustrasi pernikahan modernFoto: StockSnap/Pixabay
ilustrasi pernikahan modern

Cluster Director Wedding & Social The Ritz-Carlton Jakarta Dini Tirtasari menargetkan tahun ini dapat meningkatkan jumlah pernikahan tradisional di hotelnya.

"Melihat peluang dan potensinya masih bisa digali, bukan tidak mungkin jadi 50-50, atau tradisional justru mendominasi jadi 60 persen," kata Dini. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER