Hendak Curi Cula Badak, Pemburu Malah Dihabisi Singa

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Jumat, 06 Jul 2018 12:17 WIB
Anggota kelompok pemburu liar yang hendak mencuri cula badak diduga disantap singa saat hendak melakukan aksinya.
Ilustrasi. (REUTERS/Enrique Marcarian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sudah banyak "balasan" dari alam bagi manusia yang berbuat jahat, salah satunya yang belum lama terjadi ialah di Afrika Selatan.

Dikabarkan ditemukan dua potongan tubuh manusia di padang rumput kawasan konservasi Sibuya Game Reserve, Eastern Cape.

Diduga dua dari tiga mayat tersebut merupakan anggota kelompok pemburu liar yang berniat mencuri cula badak yang berhabitat di sana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian itu pertama kali diketahui oleh penjaga hutan pada Selasa (3/7) pagi.

Ketika itu mereka menemukan potongan tubuh manusia yang tak lagi utuh dan berlumuran darah serta senjata api yang hendak digunakan.

Tersisa juga sobekan baju, sarung tangan dan sepatu yang tak diketahui pemiliknya.

Penjaga hutan menduga kalau para korban dihabisi oleh kawanan singa tengah berkeliaran malam hari, tepat saat korban hendak melakukan aksinya.

"Kami menduga para korban ialah anggota kelompok pemburu liar yang masuk secara diam-diam ke kawasan ini. Mereka mengincar cula badak," tulis Nick Fox, pimpinan pengelola Sibuya Game Reserve, dalam keterangan resmi yang diunggah di Facebook.

Fox lanjut mengatakan kalau para korban sepertinya dihabisi oleh enam ekor singa yang langsung menikmati santapannya ke dalam semak-semak rimbun, karena potongan tubuh ditemukan berceceran ke arah sana. Satu korban lain bahkan belum diketahui rimbanya.

"Kami turut prihatin atas kejadian ini, tapi peristiwa ini sekaligus memberi pesan bahwa pemburu liar tak selamanya menang," ujar Fox.

Saat ini tim pencari masih melakukan penyisiran ke seluruh kawasan untuk mengumpulkan bukti-bukti lain.

Mereka sampai menggunakan helikopter untuk melakukan pencarian lewat udara, karena kawasan Sibuya Game Reserve diliputi oleh semak yang tinggi.

Cula badak masih menjadi barang berharga di pasar gelap, baik untuk pajangan sampai jadi bahan obat--meski belum diketahui pembuktian ilmiahnya.

China dan Vietnam merupakan pasar gelap terbesar untuk komoditi yang dianggap banyak orang haram ini.

Sepanjang tahun lalu sebanyak 1.000 ekor badak di Afrika Selatan terpaksa hidup tanpa cula karena aksi pemburu liar.

Tiga ekor diantaranya mati di Sibuya Game Reserve, meski kawasan konservasi seluas 25 kilometer persegi itu telah dipasangi pagar berduri dan kamera pengaman.

Badak yang diambil culanya kebanyakan tewas ditempat karena melakukan perlawanan sampai mati kehabisan darah.

Tahun ini hanya tersisa 30 ribu ekor badak di benua Afrika.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER