KOMUNITAS UNIK

Lepas Penat Bercengkrama dengan Kicau Burung

agr | CNN Indonesia
Sabtu, 07 Jul 2018 15:50 WIB
Maraknya komunitas pecinta burung kicau berdampak positif terhadap dunia burung di Indonesia.
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menghilangkan penat bisa dilakukan lewat beragam cara, salah satunya adalah dengan memelihara hewan. Bisa dibilang salah satu metode rekreasi sekaligus relaksasi yaitu mengajak hewan kesayangan bercengkrama.

Hal ini yang menjadi alasan bagi para pecinta burung kicau, Kicau Mania, untuk tetap memelihara hewan bersayap itu dengan segala tantangannya. Mulai dari problematika harga, perawatan, hingga drama perlombaan.

Salah seorang anggota komunitas pecinta burung kicau di kota Depok, Wasis Gunadi, menuturkan anggota komunitasnya semakin bertambah. Itu bisa dilihat dari menjamurnya kios-kios penjual burung dan penyelenggara acara lomba burung kicau.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau di Depok dulu cuma ada Pasar Segar dan Taman Merdeka, tapi sekarang bertambah lagi di beberapa lokasi," ujar Wasis, saat dihubungi CNNIndonesia via telepon, pekan lalu.

Ia mengaku saat ini burung jenis Love Bird masih menjadi masih menjadi tren, meski populasi burung itu bukan yang termasuk terancam punah karena tergolong mudah diternakkan.

Harga untuk seekor burung pun bervariasi. Yang sangat memengaruhi nilai jual seekor burung adalah seberapa banyak si burung memenangkan perlombaan.

Menurutnya semakin banyak si burung memenangkan perlombaan, maka semakin mahal harganya.

"Setahu saya ada burung Love Bird yang harganya sampai Rp2,2 miliar. Kalau perkutut ada yang sampai Rp1,3 miliar. Itu sudah ada yang beli. Saya sendiri juga heran," kata pria yang memiliki pekerjaan tetap sebagai dosen salah sebuah universitas swasta di Jakarta ini.

Terkait perlombaan, Wasis menuturkan kalau semakin banyak penyelenggara acara perlombaan maka otomatis akan meningkatkan persaingan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi komunitasnya.

Beruntungnya jumlah komunitas pecinta burung kicau semakin bertambah, sehingga tidak ada yang terlalu 'sikut-sikutan' dalam hal ini.

Kecurangan-kecurangan dalam perlombaan, ia melanjutkan, biasanya ada kongkalikong antara penyelenggara dan juri, atau peserta dengan juri .

"Jadi untuk juara pertamanya secara tidak langsung, sudah diamankan. Biasanya sih itu penyakitnya," katanya.

Wasis mengatakan maraknya komunitas pecita burung kicau berdampak positif terhadap dunia burung di Indonesia, karena populasinya makin bertambah.

Misalnya pembudidaya Love Bird, Murai Batu, Pleci dan Jalak.

Ia berujar seandainya pemerintah membuat regulasi wajib melepas dua pasang burungnya ke alam liar, maka populasi mereka akan semakin bertambah di dunia. 

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER