Jakarta, CNN Indonesia --
Streetwear adalah salah satu istilah terpanas dalam mode hari ini, berarti gaya pakaian yang terinspirasi oleh jalanan dengan segala hiruk-pikuknya, serta sebuah arena terbuka untuk dijelajahi.
Didit Hediprasetyo, satu-satunya desainer
couture Indonesia yang menampilkan koleksinya selama "Paris Couture Week", mencoba menjelajahi area baru ini. Baru, setidaknya untuk Didit Hediprasetyo.
Streetwear menjadi populer karena begitu inovatif; tidak melulu karena daya tariknya yang indah, tetapi karena terlihat lebih mudah dan muda.
Streetwear memiliki tingkat kebebasan tertentu.
Bebas dari pakem, dari tradisi lama, dan tindakan pemberontakan yang diwakilinya menciptakan kesan demokratisasi dalam dunia mode.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Didit menerjemahkan streetwear dalam arti harfiah: oversized dan kasual. (CNN Indonesia/Fandi Stuerz) |
Apa yang Didit Hediprasetyo terjemahkan dalam koleksi
couture-nya, barangkali terlalu harfiah. Gagasan tentang jalanan yang nyaman dan, seperti yang disebutkan di atas, mudah, dalam bentuk jaket kulit dengan bahan ganda, sebuah jaket besar dan gaun kemeja denim oversized, terasa terlalu kasual, bila dibandingkan dengan karya-karya Didit sebelumnya.
Didit biasanya mengeksplorasi feminitas dan daya tariknya dengan gaya dan siluet yang
sleek dan rapih.
Couture untuk pakaian sehari-hari selalu menjadi fokusnya.
Ini bukan jenis
couture yang akan mengejutkan Anda atau membuat orang merenung atau terkejut, karena kemudahan dalam koleksinya biasanya tersembunyi dengan rapi di material-material prima seperti kulit buaya dan siluet-siluet ramping yang sensual.
Meski demikian, ia menyelipkan satu tampilan--gaun renda emas dengan
lining dan
bustier hitam berbahan kulit--yang bisa jadi merupakan bagian dari koleksi-koleksi cantiknya terdahulu.
 (CNN Indonesia/Fandi Stuerz) |
Kali ini, penjelajahannya ke area "tidak dikenal" ini, yakni jalanan bebas, terasa seperti versi modifikasi dari beberapa label streetwear mahal dengan denominator umum yang mudah ditemukan di mana-mana.
Menambahkan sepatu bot Dr. Martens yang nyaman tetapi mudah dikenali bisa saja membantu menguatkan aura
streetwear, namun tidak untuk
couture.
Seperti kata pepatah, celupkan kaki ke dalam air untuk melihat seberapa dalamnya. Hanya, cari pegangan agar Anda tidak jatuh terlalu dalam. Sudah saatnya Didit kembali ke estetika klasiknya. Dia punya energi untuk itu.
(stu)