Jakarta, CNN Indonesia -- Demi Lovato membuat teman, keluarga, dan penggemarnya ketakutan ketika dia dibawa ke rumah sakit karena dugaan overdosis.
Namun dia mendapat pertolongan pertama dengan pemberian Narcan. Obat ini memang dapat menyelamatkan nyawanya dari overdosis, hanya saja efek jangka panjang dari overdosis ini diklaim bisa memengaruhi karier bernyanyinya.
"Apa pun bisa terjadi pada otak selama overdosis. Jika dia berhenti bernapas saat overdosis, seperti yang sering terjadi sebelum seseorang mendapat Narcan, otak bisa mengalami kerusakan," kata Doug Caine, pakar kecanduan obat dan konselor perawatan kecanduan kepada
HollywoodLife.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia mungkin akan bertahan hidup, tapi masalahnya adalah dia selamat dari overdosis tapi dampak trauma yang mungkin ada di tubuhnya belum diketahui. Apa dia bisa berjalan lagi? kehilangan fungsi otak? bernyanyi lagi? Ini bisa merusak karier menyanyinya selamanya."
Mengutip
Overdose Day, overdosis obat terlarang akan menyebabkan otak kekurangan oksigen dan berakibat pada kerusakan otak. Hal ini juga membuat penderita akhirnya tak sadarkan diri, memicu koma, sampai kematian.
Semakin lama penderita tak bernapas, maka risiko kerusakan otak akan semakin besar.
Demi Lovato sendiri awalnya diberitakan mengalami overdosis heroin. Lovato overdosis salah satu jenis opioid, yakni heroin atau diamorphine yang bersifat sedatif.
Namun belakangan berita overdosis ini dibantah oleh perwakilan pelantung Sober itu. "Beberapa informasi yang diberitakan itu salah," kata perwakilan Lovato.
TMZ melaporkan bahwa setelah Pusat Krisis Kesehatan (EMT) berhasil 'menghidupkan' Lovato kembali, dia menjadi tak kooperatif dan tak ingin mengungkapkan apa yang membuatnya tak sadarkan diri. Mereka juga melaporkan bahwa polisi sempat menggeledah rumahnya tapi tak menemukan obat apa pun.
(chs)