Kejayaan Hermes di Tengah Keterpurukan Bisnis Barang Mewah

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Kamis, 26 Jul 2018 14:25 WIB
Di tengah terpuruknya industri fashion kelas atas, label mewah asal Prancis, Hermes justru berjaya.
ilustrasi Hermes (REUTERS/Arnd Wiegmann)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah terpuruknya industri fashion kelas atas, label mewah asal Prancis, Hermes justru berjaya.

Label ini berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualannya dalam tiga bulan terakhir, April hingga Juni 2018. Pertumbuhan itu disokong oleh penjualan di Asia yang meningkat tajam.

Penjualan Hermes yang terkenal dengan tas Birkin dan syal sutra berwarna cerah itu melonjak 7,2 persen menjadi US$1,7 miliar (1,45 miliar euro) atau Rp24,6 triliun di kuartal kedua 2018. Sementara itu, penjualan Hermes tumbuh 12 persen berdasarkan nilai tukar konstan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Berdasarkan pernyataannya beberapa waktu lalu, penjualan Hermes dari Januari sampai Juni meningkat 11 persen berdasarkan nilai tukar konstan, dan lima persen berdasarkan nilai tukar saat ini, mencapai 2,9 miliar euro.

"Didorong oleh momentum berkelanjutan di semua lini bisnis dan di semua wilayah geografis. Asia ... melanjutkan kinerjanya yang luar biasa, dengan momentum positif di China dan seluruh wilayah," kata Hermes dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

Angka yang meningkat ini mencerminkan kinerja yang lebih baik dibandingkan kuartal pertama tahun ini, dan juga keseluruhan pada 2017. Padahal, sebelumnya analisis hanya memperkirakan penjualan perusahaan hanya 1,44 miliar euro.

Performa penjualan Hermes ini terbilang mengejutkan lantaran kondisi ritel fashion mewah yang tengah terpuruk. Produk mode kelas kakap ini kini tengah bersaing dengan label baru yang lebih kreatif dan berbasis online. 


"Kami telah memiliki kuartal yang sangat kuat, dengan percepatan pertumbuhan," kata CEO Hermes Axel Dumas.

Hermes merupakan spesialis produk mode mewah yang berdiri sejak 1837. Label ini terkenal dengan barang-barang berupa tas, dompet, ikat pinggang, sepatu dari kulit, aksesori, jam tangan, dan baju siap pakai. Desainer Nadege Vanhee-Cybulski kini memimpin proses kreatif Hermes dengan menduduki posisi Direktur Kreatif. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER