Menpar Minta Maskapai Cepat Agar Penumpang Tak Menumpuk

CNNIndonesia | CNN Indonesia
Selasa, 07 Agu 2018 05:21 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta maskapai kembali terbang ke Lombok, agar tidak ada penumpukan penumpang.
Pengungsi gempa Lombok. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta, CNN Indonesia -- Upaya evakuasi wisatawan baik wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman) terus dilakukan oleh pemerintah dan lintas sektor. Tim Crisis Center Kemenpar telah tiba di Lombok untuk langsung berkoordinasi dengan pihak Angkasa Pura (AP) I dalam mengatasi kepadatan wisatawan di Bandara Lombok Praya (LOP).

Menteri Pariwisata Arief Yahya segera meminta Staf Khusus Menteri Bidang Akses dan Infrastruktur Judi Rifajantoro untuk meminta maskapai kembali terbang ke Lombok, agar tidak ada penumpukan penumpang.

"Kami akan terus memberikan informasi yang terkini, tentang segala situasi yang terjadi, terkait 3A. Akses, Amenitas dan Atraksi di Destinasi Lombok dan Bali," ujar Menpar tegas, Senin (6/8/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi yang didapat Tim Crisis Center Kemenpar dari AP I, hari ini sudah ada dukungan 1 extra flight dari Garuda Indonesia (GA) dan 3 extra flight dari Lion Air. Mulai hari ini, 6 Agustus 2018 hingga 3 hari ke depan, LOP akan beroperasi 24 jam.

Staf Khusus Menteri Bidang Akses dan Infrastruktur Judi Rifajantoro mengatakan, hari ini, maskapai Garuda Indonesia (GA) mengoperasikan 7 penerbangan, dengan penerbangan terakhir pukul 24.00 WITA menuju Denpasar. Seluruh kursi telah terisi.

"Besok, 7 Agustus 2018 GA akan mengoperasikan 6 penerbangan, dengan keterangan 5 penerbangan sudah terisi penuh. Sedangkan, 1 penerbangan dengan pesawat Airbus 330 dengan kapasitas 300 kursi masih dalam proses penjualan," kata Judi.

Sebagai informasi, getaran gempa 7.0 SR yang terjadi pada tanggal 5 Agustus 2018 dirasakan paling kuat dan berdampak parah di wilayah utara dan timur pesisir Lombok, sedangkan di 3 Gili dan di Senggigi getaran tidak dirasakan kuat.

Tidak ada laporan eksodus wisatawan dari Senggigi. Hingga malam ini, pemerintah telah dan terus mengupayakan pemberangkatan wisatawan domestik dan mancanegara, dari 3 Gili (Trawangan, Meno, Air) menuju Tanjung Benoa, Bali.

Kapal pertama yang sudah berangkat adalah Kapal Binaya yang membawa kurang lebih 600 wisatawan.

"Saat ini, Bounty Cruise sedang dalam proses pemberangkatan sekitar 300 wisatawan, dan 1 tambahan kapal ASDP disiapkan untuk membawa sekitar 500 wisatawan lainnya yang masih bertahan di Gili Trawangan, jika harus berangkat malam ini," kata Ketua Tim Crisis Center di Lombok, Guntur Sakti.

Kapal Binaya diperkirakan tiba di Tanjung Benoa, Bali pada pukul 23.00 WITA malam ini, dan Bali Tourism Hospitality (BTH) akan membantu memfasilitasi pengantaran wisatawan dari Tanjung Benoa menuju hotel menggunakan bus yang disiapkan oleh Kementerian Pariwisata.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata NTB M Faozal mengatakan, Tim SAR terus mengerahkan kapal-kapal kecil berkapasitas 20 orang. Kapal kecil tersebut untuk mengevakuasi wisatawan yang berada di pantai. Karakter air di Gili Trawangan yang dangkal membuat Tim evakuasi tidak bisa mengerahkan kapal-kapal besar untuk mengevakuasi para wisatawan.

"Wisatawan yang sudah berhasil langsung dibawa ke posko bencana. Kemudian akan dibawa ke Pelabuhan Lembar untuk diangkut ke Bali menggunakan kapal ferry. Ada juga yang diantar ke Bandara," jelas Faozal.

(age)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER