Kuliner Tradisional Kudu Melek Medsos buat Gaet Milenial

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Selasa, 21 Agu 2018 11:13 WIB
Cita rasa kuliner boleh tetap klasik dan dipertahankan secara turun temurun. Namun, tidak dengan gaya penyajian dan pemasarannya.
Penjaja kuliner tradisional harus melek media sosial untuk gaet konsumen milenial. Foto: Adhi Wicaksono
Jakarta, CNN Indonesia -- Cita rasa boleh tetap klasik dan dipertahankan secara turun temurun. Namun, tidak dengan gaya penyajian dan pemasaran. Cita rasa turun temurun itu tak boleh ketinggalan zaman.

Hal itu menjadi tantangan kuliner tradisional Indonesia saat ini. Para pelaku kuliner khas Nusantara mesti siap menghadapi gempuran inovasi modern yang berpadu dengan teknologi.

Bandingkan saja dengan sederet kuliner modern yang dinilai lebih jago menggaet generasi milenial lewat penyajian, rasa, dan promosi gaya baru melalui media sosial. Agar tak tertinggal dan kalah saing dengan santapan modern, kuliner tradisional juga harus melek media sosial untuk menjangkau generasi milenial yang akrab dengan teknologi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Menurut aku, makanan tradisional yang melegenda itu kalau mau bersaing ya melalui media sosial. Harus melek medsos," ujar artis sekaligus penikmat kuliner yang mewakili generasi milenial, Yuki Kato di gelaran Kampoeng Legenda Mal Ciputra, Jakarta, belum lama ini.

Yuki menilai, banyak kuliner tradisional yang gaungnya tak terdengar saat ini. Menurutnya, itu terjadi lantaran para peracik kuliner tradisional itu tak menggalakkan promosinya di media sosial. Hal itu, kata dia, membikin milenial kesulitan mendapatkan informasi soal kuliner-kuliner Nusantara yang melegenda.

Bintang sinetron ini menilai bahwa pada akhirnya, kuliner tradisional kalah saing dengan menu-menu anyar yang getol dipromosikan lewat media sosial. Padahal, dari segi rasa, kuliner tradisional boleh jadi lebih unggul.


Yuki menyarankan agar kuliner tradisional harus berani bersaing dengan tempat-tempat makan lain yang lebih maju soal pengelolaan manajemen dan menghadirkan konten-konten ciamik yang dihadirkan dalam akun resmi Instagramnya untuk bikin milenial kepincut.

"Menurut aku, sayang aja makanan tradisional yang memang enak tapi tidak mengelola media sosialnya dengan baik. Biar (milenial) gampang mengaksesnya," kata Yuki yang hobi icip-icip aneka kuliner jalanan ini.

Di luar soal promosi dan penyajian, pembawa acara The Comment ini juga menyoroti soal kebersihan di tempat makan tradisional dan pinggir jalan. Yuki meminta penjaja makanan untuk lebih memperhatikan kebersihan, mulai dari bahan yang digunakan, peralatan yang dipakai, dan lokasi penjualan. (asr/chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER