Singapura, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) optimistis Sales Mission (SM) Danau Toba di Singapura dapat memicu Garuda Indonesia untuk kembali menjajaki penerbangan dari Singapura ke Silangit dalam waktu dekat.
Vice President Asia Region Garuda I Wayan Subagia yang hadir dalam acara tersebut menilai pasar wisatawan di Singapura sangat potensial untuk dibawa ke Indonesia.
"Semangat tingginya pariwisata di Danau Toba membuat kita akan kembali membuka buku, mempersiapkan tim penghitungan, membaca pasar lagi untuk membuka peluang Garuda membuka penerbangan ke Bandara Internasional Silangit lagi, minimal kita coba lagi dengan
charter, semoga reaksi pasar bagus," ujar Wayan di Furama City Centre Hotel, Singapura, Senin (3/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bayangkan saja ada 1,7 juta ekspatriat dan warga Singapura 3,5 juta yang ada di Singapura, ada ratusan penerbangan
hub di Bandara Changi. Kita bawa 10 persennya saja ke Indonesia sudah sangat luar biasa," tambah pria asli Bali itu.
Wayan juga percaya bahwa apa yang dilakukan Kemenpar dengan tim percepatan dan tim regionalnya melalui kegiatan positif yang menggelar SM di Singapura, akan membangkitkan semangat Indonesia untuk menjadikan pariwisata sebagai inti bisnis di tanah air.
"Ini semangat 'Indonesia Incorporated'. Semangat Merah Putih, kami yakin akan bisa dan Garuda pasti ikut mendukung. Garuda terbang, Kemenpar promosi mendunia, Bandara Silangit
welcome. Kami yakin akan berdiri hotel-hotel megah, lapangan golf yang bagus, serta semua kemajuan di Danau Toba, dan ujungnya masyarakat sejahtera. Sales Mission ini membuktikan bahwa semangat itu terus berkobar untuk merah putih," kata pria yang hobi sepak bola itu.
Kegiatan SM Danau Toba berlangsung sangat meriah. Semua undangan dari para pembeli dan penjual juga antusias menghadiri acara tersebut. Dengan konsumsi dan desain yang nikmat dan beragam, SM Danau Toba berjalan dengan baik. Kemenpar dipimpin langsung oleh Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata, Masruroh, juga Kepala Badan Otoritas Danau Toba Arie Prasetyo.
Masruroh mengatakan total warga dan ekspatriat Singapura tak lebih dari separuh Jakarta. Luasan Pulau Singapura tak lebih dari seperempat Pulau Bali, tapi hilir mudik orang dari seluruh penjuru dunia ke Negeri Singa itu terus mengalir dalam volume yang cukup besar.
"Kami memang menjadikan Singapura sebagai
hub (penghubung). Jadikan Singapura sebagai
gate, menuju "
the world next door", Indonesia. Singapura itu, semungil apa pun negaranya adalah titik penghubung Barat-Timur, Utara-Selatan, Tenggara-Barat Laut. Pak Menteri Pariwisata Arief Yahya selalu mengatakan di mana ada gula, di situ banyak semut. Itu hukum pasar yang susah dibantah," kata Iyung, sapaan akrabnya.
Menurut Iyung, pintu masuk wisman selama ini dari Bali sekitar 40 persen, Jakarta 30 persen, Batam-Bintan dan sekitarnya 20 persen, dan kota lainnya 10 persen.
"Jadi Danau Toba merupakan terobosan destinasi wisata. Karena kapasitas tiga pintu itu sudah terbatas," kata Iyung.
Hal senada diungkapkan Arie Prasetyo yang mengatakan bahwa Danau Toba sudah sangat layak menjadi destinasi yang wajib dikunjungi selain Bali.
"Terima kasih Kemenpar telah mengambil tema yang sangat spesifik, ini akan menjadi catatan penting kami untuk me-
maintain pasar Singapura. Kami akan terus melakukan penetrasi Danau Toba dengan harga yang kompetitif. Sehingga semakin wisatawan Singapura memiliki banyak pilihan destinasi dan bukan itu-itu saja," terang Arie.
Arie hadir dengan memaparkan seluruh potensi yang mereka miliki kepada puluhan pembeli asal Singapura. Kemudahan akses Danau Toba dan juga penyajian budaya hingga informasi kuliner dipaparkan dengan baik oleh Arie.
"Menggenjot promosi Danau Toba di Singapura untuk mendorong ke papan atas dalam pertumbuhan wisman itu sangat bagus sekali. Menaikkan persentase originasi Singapura, otomatis melipatgandakan jumlah wisman yang
inbound. Jaraknya dekat, waktu terbang tidak lama, akses pintu banyak, banyak keunggulan kompetitif dan komparatif dari atraksi yang dimiliki Danau Toba, dengan alam dan budayanya. Silahkan datang ke Danau Toba," kata Arie.
Menteri Pariwisata Arief Yahya setuju dengan apa yang ditampilkan di SM Singapura. Faktanya, Singapura memang negara penghubung, tempat jutaan orang transit setiap tahun. Indonesia diuntungkan juga berada di dekat negara penghubung tarsebut, karena limpahan dari pengunjung Singapura sudah bisa melebar, dan bukan hanya warga negara Singapura.
"Singapura sudah sukses dengan posisinya sebagai pusat
financial services. Kita harus membuka pintu dengan pariwisata dulu, sebelum masuk dan mengembangkan ke sektor komersial yang sama. Berawal dari pariwisata, ciptakan ekosistem yang kondusif dulu, hidupkan bisnis berbasis pariwisata, promosikan yang kuat, kelak itu akan membuka pintu global," papar Arief.
(akf/stu)