Jakarta, CNN Indonesia --
Tak salah jika sebagian besar masyarakt
Indonesia mengaitkan
kayak dengan olahraga ekstrim, pasalnya selama ini yang terekspos adalah kayak dalam olahraga arus deras. Meskipun sebenarnya ada juga sebuah olahraga semi rekreasi yakni kayak
laut atau
sea kayak.Sebenarnya
sea kayak sudah terbilang lama mendapat tempat di hati masyarakat, namun baru pada tahun 2014 terbentuk sebuah
komunitas yang mewadahi para pegiatnya. Hal itu terlihat dari terbentuknya Sea Kayak Owner Club Indonesia atau
SKOCI.
Salah seorang pendiri SKOCI, Ryco Arnaldo, menuturkan dirinya dan beberapa orang yang membidani terbentuknya
komunitas ini memang berangkat dari kayak arus deras. Namun akhirnya mereka sepakat untuk 'terjun' bersama ke lautan demi memperkenalkan olahraga ini ke masyarakat.
"Pertamanya sporadis akhirnya ketemu di facebook, dan dibentuklah SKOCI. Dari situ baru mulai ada perjalanan pendek misalnya ke pulau seribu, lama-lama berkembang dan saat ini anggotanya sudah ada sekitar 50 orang," ujar Ryco saat dihubung CNNIndonesia.com melalui aplikasi pesan singkat, pekan kemarin.
"Sekitar dua tahun belakangan ini, SKOCI mulai sering bikin acara dan perjalanan. Misalnya perjalanan ke belitung tahun 2018 dan acara di Danau Toba tahun 2017."
 Foto: Dok. Sea Kayak Owner Club Indonesia |
Untuk harga, Ryco menambahkan, cukup bervariasi. Mulai dari Rp8 juta sampai Rp40 juta, itu semua tergantung model dan merknya. Namun yang populer di Indonesia, berkisar pada harga Rp15juta dan Rp 20 juta.
Menurut Ryco yang membedakan antara
sea kayak dengan kayak arus deras adalah ukuran panjangnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panjang perahu untuk sea kayak berkisar antara 4,5 - 5,5 meter, hal ini dikarenakan untuk keperluan membelah ombak bukan melakukan manuver seperti kayak arus deras.
"Kalau secara teknik hampir tidak ada perbedaan. Tapi sea kayak lebih menuntut power yang lebih untuk mendayung, sedangkan kayak arus deras lebih ke arah skill," ujarnya.
Ke depannya, Ryco memprediksi, sea kayak akan ramai peminat. Pasalnya belakangan ini mulai banyak yang tertarik dengan olahraga rekreasi berbalut pariwisata. Terlebih lagi ekspedisi dan perjalanan dengan sea kayak akan mulai digalakkan oleh SKOCI.
Ia sedikit membocorkan agenda SKOCI tahun depan yakni ekspedisi Indonesia-Malaysia yang dimulai dari Riau, kemudian ada juga ekspedisi ke sebuah pulau di Papua.
"Kami mendayung ke pulau-pulau kemudian kemping dan posting di sosmed, itu jelas menyenangkan dan mengundang orang untuk bergabung. Kayak laut ini lebih eksotik dan tidak terlalu berat jika dibanding kayak arus deras," tuturnya.
Jika ingin bergabung, Ryco menuturkan, syaratnya tidak sulit karena hanya cukup memiliki kayak untuk aktivitas di lautan dan langsung bergabung dengan SKOCI di laman media sosial. Namun bagi yang belum memiliki kayak namun minatnya cukup besar, Ryco menambahkan, juga dipersilakan hadir saat SKOCI sedang berkumpul untuk menajajal sensasi maniki kayak di air asin.
(agr)