Jakarta, CNN Indonesia -- Tahun 2018, Kementerian Pariwisata (
Kemenpar) menargetkan
wisatawan mancanegara (wisman) yang melancong ke
Indonesia menembus angka 17 juta orang.
Namun nampaknya target tersebut menghadapi kesulitan, akibat bencana gempa yang melanda Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat beberapa saat lalu.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengungkapkan gempa Lombok yang terjadi di akhir Juli 2018 membuat Indonesia kehilangan sekitar 300 ribu kunjungan wisman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah dihitung mulai 6 Agustus sampai 6 September itu hilang 100 ribu. Itu dalam waktu sebulan. Padahal ini dampaknya kira-kira tiga bulan," ujar Arief di sela Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata III Tahun 2018, di Dian Ballroom Hotel Raffles Jakarta, Rabu (26/9).
Sementara, hingga akhir Juli 2018 lalu, jumlah wisman yang melancong ke Indonesia baru mencapai 9 juta orang.
Dengan asumsi kedatangan wisman selama periode Agustus - Desember biasanya mencapai 1,5 juta orang per bulan, hingga akhir tahun jumlah wisman yang datang diperkirakan mencapai 16,5 juta orang.
"Artinya, baru tercapai 97 persen atau kurang 500 ribu wisatawan," ujarnya.
Untuk menutup kekurangan 500 ribu wisman itu, Arief mengungkapkan pemerintah akan melakukan promosi pariwisata langsung ke sejumlah negara seperti Singapura, India dan China.
"Saya tanggal 3 (Oktober 2018) nanti akan di Singapura. Roadshow sendiri," ujarnya.
Jika target jumlah wisatawan tahun ini tercapai, ia melanjutkan, Indonesia akan menerima penerimaan devisa dari sektor pariwisata sebesar US$17 miliar atau sekitar Rp253 triliun tahun ini.
Dengan asumsi, setiap kali berkunjung wisman akan menghabiskan US$1.000 atau sekitar Rp15 juta.
(sfr/agr)