Studi: Faktor Genetik Pengaruhi Risiko Impotensi

Tim | CNN Indonesia
Rabu, 10 Okt 2018 05:05 WIB
Selain gaya hidup, faktor genetik juga memberikan sumbangsih terhadap risiko disfungsi ereksi pada pria.
Ilustrasi (Istockphoto/dima_sidelnikov)
Jakarta, CNN Indonesia -- Disfungsi ereksi bak mimpi buruk bagi kaum pria. Barang siapa mengalaminya, kehidupan seksual bakal tak selancar biasanya.

Persoalan disfungsi ereksi atau lazim disebut impotensi bisa muncul akibat faktor internal dan eksternal. Tak cuma gaya hidup, disfungsi ereksi juga berkaitan dengan kondisi genetik seseorang.

Sebuah studi anyar menyebut bahwa gen memberikan 'sumbangsih' pada munculnya disfungsi ereksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini menyebut bahwa pria yang memiliki duplikat dari varian gen ini berisiko 26 persen mengalami impotensi. Sementara mereka yang memiliki dua duplikat berisiko lebih tinggi sebesar 59 persen.

Melansir AFP, peneliti menganalisis kumpulan data lebih dari 36ribu pasien di Kaiser Permanente, California. Di Amerika Serikat, satu dari lima pria berisiko mengalami impotensi.

Kini, sekitar 50 persen pria tidak merespons terapi impotensi yang telah tersedia. Dengan diketahuinya faktor gen sebagai salah satu faktor penyebab impotensi, pemimpin studi, Eric Jorgenson, berharap ada pengembangan terapi anyar yang menyasar pada variasi gen.

"Pria yang memiliki faktor gen ini sangat mungkin untuk menurunkan risiko impotensi," ujar Jorgenson. (els/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER