Krisis Obesitas Jadi Ancaman Keamanan Nasional AS

Tim | CNN Indonesia
Senin, 22 Okt 2018 09:16 WIB
Krisis obesitas yang terjadi di AS menyebabkan Pentagon menghadapi ancaman keamanan nasional.
Ilustrasi obesitas (AFPTV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lupakan soal kecanggihan alat-alat tempur yang dimiliki, kini Pentagon tengah menghadapi ancaman keamanan nasional lain yang tumbuh cepat dan sulit ditangani. Ancaman itu bernama krisis obesitas.

Sebuah laporan baru yang dirilis pekan ini menemukan satu dari tiga anak muda Amerika Serikat mengalami obesitas. Dengan berat badan berlebih, mereka tak lolos seleksi anggota militer Amerika Serikat.

"Seiring berkembangnya epidemi, obesitas juga menjadi ancaman bagi negara kita," ujar Council for a Strong America dalam laporannya, mengutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Data Departemen Pertahanan menyebutkan bahwa obesitas menjadi salah satu alasan utama mengapa 71 persen anak muda AS berusia 17-24 tahun tak lolos seleksi anggota militer AS.

Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis, mengatakan bahwa semakin menyusutnya jumlah orang AS yang memenuhi syarat dan standar merupakan sebuah keprihatinan besar.

"Ini adalah kekhawatiran ketika 71 persen pria muda di negara ini tak memenuhi syarat untuk memasuki militer AS karena obesitas," kata Mattis.

Masalah obesitas dalam lingkup militer AS ini sebenarnya telah terjadi sejak lama. Seorang pensiunan angkatan darat, Jeffrey Phillips, menyebutkan bahwa militer menghabiskan lebih dari US$1,5 miliar setiap tahun untuk mengatasi obesitas.

"Saya melihatnya sendiri, tentara yang gemuk," ujar Phillips.


Pentagon juga mengakui keberadaan masalah obesitas ini. Mereka mencoba mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan kesehatan pasukannya.

Salah satu program yang dijalani adalah Performance Triad, yang dilakukan untuk meningkatkan kesiapan pasukan dan mendorong gaya hidup sehat.

Tak cuma itu, berbagai fasilitas militer AS juga dilengkapi dengan pusat-pusat kebugaran terkemuka. Selain itu, beberapa fasilitas makan di sederet pangkalan AS di seluruh dunia telah beramai-ramai memberikan panduan nutrisi yang harus dikonsumsi.

Epidemi Obesitas di AS

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine pada 2017 lalu menemukan bahwa 2,2 miliar orang di seluruh dunia mengalami obesitas.


Di antara negara-negara terpadat di dunia, AS disebut sebagai negara dengan tingkat obesitas tertinggi.

Sebelumnya, laporan berjudul "The State of Obesity 2018" juga mencatat tingkat obesitas yang tinggi di AS. Mengutip Gizmodo, laporan itu menyebutkan bahwa sebanyak 36,9 persen orang dewasa AS mengalami risiko obesitas.

Selain itu, Centers for Disease Control and Prevention menyebut bahwa obesitas mengalami peningkatan di setiap negara bagian pada 2017 lalu.

"Obesitas adalah masalah yang kompleks dan sulit ditangani. Epidemi obesitas AS memiliki konsekuensi kesehatan dan biaya yang serius bagi banyak orang," ujar Presiden Trust for America's Health, John Auerbach.

Selain meningkatkan risiko beberapa penyakit seperti diabetes dan kanker, obesitas juga menghabiskan dana kesehatan sebesar US$149 miliar setiap tahunnya. (asr/chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER