Jakarta, CNN Indonesia -- Sederet nama kota di penjuru dunia menjadi 'bulan-bulanan' bahaya
overtourism. Dampaknya bukan hanya memicu kehancuran
pariwisata, kericuhan warga pun jadi hasil dari melonjaknya jumlah
wisatawan.
Salah satu negara yang kerap dihantui
overtourism adalah Thailand. Hal ini membuat pemerintah Thailand mengeluarkan regulasi wisata baru bagi turis yang ingin berkunjung ke Kepulauan Similan.
Untuk menanggulangi tingginya angka wisatawan, pemerintah telah melarang turis bermalam pada Selasa (9/10), seperti dikutip dari
Telegraph.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berlokasi 80 kilometer dari Phuket, kepulauan yang menjadi rumah bagi 11 pulau tropis itu merupakan bagian dari Taman Nasional Mu Koh.
Setiap harinya, Similan dapat menyambut lebih dari 5.000 turis yang datang untuk menikmati indahnya terumbu karang di perairan Andaman.
Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, popularitasnya justru membuahkan kerusakan lingkungan laut.
Penataan ini berlaku bagi seluruh penginapan, kecuali yang dioperasikan oleh perusahaan pelayaran laut dalam berlisensi.
Tak cuma itu, jumlah pengunjung ke Kepuluan Similan juga akan dibatasi menjadi 3.325 pengunjung per hari. Kapal berkapasitas lebih dari 100 penumpang pun akan dilarang berlayar ke kepulauan.
Rencananya peraturan akan mulai diberlakukan mulai 1 Januari 2019.
Berkaca pada pemulihan kerusakan pantai Maya Bay di Pulau Phi Phi Lei, Pemerintah Thailand memang tengah berjuang memulihkan kerusakan ekosistem di sejumlah objek wisata.
Setelah ditutup sementara pada 1 Juni 2018, Maya Bay masih belum bisa dikunjungi wisatawan hingga waktu yang belum ditentukan.
(fey/agr)