
JAKARTA FASHION WEEK 2019
Gaya Modis Pekerja Lapangan ala Tategami
Jumat, 26 Okt 2018 20:19 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Pekerja lapangan, apalagi yang bergerak di bidang manufaktur, seolah tak bebas 'bermain' dengan busana. Kerap berhubungan dengan mesin dan melawan panas terik matahari, mereka dituntut untuk mengenakan busana yang aman selama bekerja.
Namun, bukan berarti kondisi sedemikian rupa harus membuat mereka lupa untuk tampil modis. Buktinya, di tangan Makoto Washizu, pekerja lapangan tetap bisa bergaya seraya tetap mengutamakan keselamatan.
Desainer asal Jepang ini menawarkan ragam busana kekinian untuk para pekerja manufaktur agar tetap tampil modis saat bekerja. Di bawah label Tategami, Washizu meluncurkan koleksi anyar untuk pekerja Indonesia di gelaran Jakarta Fashion Week 2019, 20-16 Oktober.
Dalam peragaan busana yang digelar di Atrium Senayan City itu, Washizu memamerkan belasan busana uniseks yang bisa dipakai perempuan dan laki-laki.
Atasan yang longgar banyak mendominasi dalam peragaan itu. Soalnya, atasan longgar dinilai memberikan kenyamanan bagi para pekerja lapangan. Agar tetap modis, Washizu menghadirkan corak garis-garis dengan warna cerah.
Atasan longgar itu dikombinasikan dengan celana dan sepatu boot. Beberapa memakai sepatu hak tinggi yang dilapisi plastik berwarna 'ngejreng' tak ubahnya mantel. Penggunaan lapisan plastik itu bermaksud agar sepatu dan alas kaki terhindar dari kotor dan basah.
Washizu juga tak melupakan para pekerja yang terbiasa bersentuhan dengan cat. Untuk mereka, Washizu menghadirkan busana kemeja dan celana longgar lengkap dengan celemek untuk melindungi celana. Sapu tangan yang diikat di leher membuat tampilan 'keras' itu terlihat lebih kasual dan modis.
Tak cuma itu, jumpsuit dengan rompi proyek dihadirkan dengan memberikan tampilan kasual dan keleluasaan gerak saat bekerja.
Aksesori seperti pengikat kabel dengan klip, tali temali, penutup telinga, hingga sapu tangan juga tak luput dihadirkan sebagai-barang yang kerap digunakan para pekerja lapangan. Membuat tampilan terlihat lebih nyentrik.
Dengan ragam-ragam busana pilihannya, Washizu menghapus standar penampilan pekerja proyek yang 'keras'. Dia membuatnya tampak bergaya dan tak monoton.
Tategami sendiri merupakan label dari Negeri Sakura yang berdiri sejak 2014 lalu. Nama Tategami berarti 'bulu di tengkuk singa' yang menandakan keindahan dan berfungsi sebagai pelindung si raja hutan. Sama seperti artinya, Tategami ingin memberikan keindahan sekaligus melindungi para pemakainya saat bekerja.
Bersamaan dengan peragaan Tategami ini, juga dipamerkan busana label asal Jepang lainnya seperti Yoakeh dari Zenta Yoshie. Label ini khusus menyajikan busana modest bergaya Jepang. (ptj/asr)
Namun, bukan berarti kondisi sedemikian rupa harus membuat mereka lupa untuk tampil modis. Buktinya, di tangan Makoto Washizu, pekerja lapangan tetap bisa bergaya seraya tetap mengutamakan keselamatan.
Desainer asal Jepang ini menawarkan ragam busana kekinian untuk para pekerja manufaktur agar tetap tampil modis saat bekerja. Di bawah label Tategami, Washizu meluncurkan koleksi anyar untuk pekerja Indonesia di gelaran Jakarta Fashion Week 2019, 20-16 Oktober.
Dalam peragaan busana yang digelar di Atrium Senayan City itu, Washizu memamerkan belasan busana uniseks yang bisa dipakai perempuan dan laki-laki.
Atasan yang longgar banyak mendominasi dalam peragaan itu. Soalnya, atasan longgar dinilai memberikan kenyamanan bagi para pekerja lapangan. Agar tetap modis, Washizu menghadirkan corak garis-garis dengan warna cerah.
![]() |
Atasan longgar itu dikombinasikan dengan celana dan sepatu boot. Beberapa memakai sepatu hak tinggi yang dilapisi plastik berwarna 'ngejreng' tak ubahnya mantel. Penggunaan lapisan plastik itu bermaksud agar sepatu dan alas kaki terhindar dari kotor dan basah.
Washizu juga tak melupakan para pekerja yang terbiasa bersentuhan dengan cat. Untuk mereka, Washizu menghadirkan busana kemeja dan celana longgar lengkap dengan celemek untuk melindungi celana. Sapu tangan yang diikat di leher membuat tampilan 'keras' itu terlihat lebih kasual dan modis.
Tak cuma itu, jumpsuit dengan rompi proyek dihadirkan dengan memberikan tampilan kasual dan keleluasaan gerak saat bekerja.
Aksesori seperti pengikat kabel dengan klip, tali temali, penutup telinga, hingga sapu tangan juga tak luput dihadirkan sebagai-barang yang kerap digunakan para pekerja lapangan. Membuat tampilan terlihat lebih nyentrik.
Dengan ragam-ragam busana pilihannya, Washizu menghapus standar penampilan pekerja proyek yang 'keras'. Dia membuatnya tampak bergaya dan tak monoton.
![]() |
Tategami sendiri merupakan label dari Negeri Sakura yang berdiri sejak 2014 lalu. Nama Tategami berarti 'bulu di tengkuk singa' yang menandakan keindahan dan berfungsi sebagai pelindung si raja hutan. Sama seperti artinya, Tategami ingin memberikan keindahan sekaligus melindungi para pemakainya saat bekerja.
Bersamaan dengan peragaan Tategami ini, juga dipamerkan busana label asal Jepang lainnya seperti Yoakeh dari Zenta Yoshie. Label ini khusus menyajikan busana modest bergaya Jepang. (ptj/asr)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA
Lihat Semua
BERITA UTAMA
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER