Jakarta, CNN Indonesia -- Telah meraih sejumlah penghargaan bergengsi di bidang perfilman, karya garapan Riri Riza memang tak perlu diragukan lagi.
Sederet judul film yang berhasil meraup sukses besar di layar lebar menjadi bukti jerih payah dan keahlian Riri memainkan perannya sebagai sutradara.
Pertama kali mengarahkan film, yakni
Petualangan Sherina, ia sudah berhasil mencuri 1,6 juta pasang mata penonton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menyuguhkan kesuksesan karier, profesi sebagai seniman layar lebar juga kerap membawanya ke berbagai pelosok nusantara bahkan dunia.
"Saya memang suka wisata, jadi saya menikmati banget kalau lagi syuting di luar Jakarta," ungkapnya ketika ditemui oleh CNNIndonesia.com di Social Summit 2018 pada Sabtu (20/11).
Menengok film
Ku Lari ke Pantai yang berlokasi di Banyuwangi dan film
Laskar Pelangi yang berlokasi di Bangka Belitung, dua destinasi wisata tersebut kini semakin ramai turis,
Nyatanya Riri tak mau dianggap filmnya sekadar promosi wisata.
Ia mengaku sadar bahwa film merupakan media paling tepat untuk menyimpan jejak seni dan budaya Indonesia, sehingga film harus membuat generasi muda mau mengenal lalu melestarikannya.
"Seiring waktu dan perkembangan zaman, jejak keindahan alam Indonesia bisa saja sirna. Namun keindahan saat ini bisa didokumentasikan melalui film," kata Riri.
"Karya saya sesungguhnya berbicara tentang manusia. Tapi, ternyata manusia Indonesia tinggal di tempat-tempat yang luar biasa. Dan terkadang, kita saja yang sesama anak bangsa belum punya kesempatan untuk mengenalinya. Lewat film, saya bisa mengenalkan keindahan nusantara tersebut," tambah Riri.
[Gambas:Instagram]Selama penggarapan film di luar kota atau luar negeri Riri bisa menetap hingga dua minggu di lokasi tersebut.
Bahkan ia pernah menetap hingga 70 hari di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, ketika syuting Pendekar Tongkat Emas yang dibintangi Tara Basro dan Nicholas Saputra.
"Kalau saya ada kesempatan bermukim atau tinggal di luar Jakarta, saya pasti pilih Sumba. Keindahannya benar-benar luar biasa," tuturnya, selagi mengingat kembali pesona pulau yang berbatasan dengan Sumbawa itu.
Merdunya suara ombak hingga hamparan pasir putih di pesisir perairan Sumba bahkan berhasil membuat sutradara lulusan Institut Kesenian Jakarta itu lupa waktu.
[Gambas:Instagram]"Tak terasa main-main di pantai bisa menghabiskan waktu dua sampai tiga jam," tambahnya.
Selain terpikat keindahan tropis yang menyelimutinya, seorang Riri Riza juga tak bisa lupa dengan keramahan warga setempat yang membuatnya jatuh hati dengan Sumba.
Ia teringat akan lezatnya ikan bakar buatan nelayan setempat yang disuguhkan tepat ketika perut mulai meronta lapar.
Selain Sumba, Toraja juga diakuinya sebagai tujuan wisata yang berhasil mencuri hatinya.
"Sebagai pecinta kopi, saya punya harapan besar agar Toraja bisa berkembang terus sebagai destinasi wisata kopi," tutur Riza.
(fey/ard)