
Astenopia, Saat Mata Mulai Merasa Lelah
CNN Indonesia | Rabu, 31/10/2018 05:55 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Selain refraksi mata berupa rabun jauh, rabun dekat dan silinder, terdapat gangguan mata lainnya yang dapat mengancam kesehatan indera penglihatan itu.
Di era digital ini, saat orang banyak menatap layar, muncul gangguan berupa mata lelah atau dalam istilah medis dikenal dengan astenopia.
"Efek mata lelah ini memang tidak langsung menyebabkan gangguan penglihatan seperti refraksi. Tapi, lama kelamaan bisa mengganggu produktivitas," kata dokter ahli mata Rina La Distia Nora saat temu media Signify di Jakarta, Selasa (30/10).
Rina menyebut mata lelah ini terjadi pada sekitar 75-90 persen orang yang bekerja di depan layar seperti komputer dan televisi.
Gejala mata lelah ini ditandai dengan munculnya rasa nyeri pada mata, mata berair, rasa terbakar, iritasi, pandangan ganda atau buram, hingga nyeri kepala.
Rina menjelaskan mata lelah ini disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal biasanya muncul karena otot mata dipaksa bekerja keras tanpa henti dan kehilangan kekuatannya.
"Sama seperti otot tangan yang mengangkat berat akan lelah, begitupun dengan mata akan merasa lelah. Apalagi jika memiliki refraksi akan sulit untuk fokus," ucap dokter dari RSCM Kirana itu.
Sedangkan faktor eksternal disebabkan oleh beberapa hal seperti cahaya yang redup, sangat terang, pantulan cahaya, dan lampu yang sering berkedip. Selain itu, suhu lingkungan yang panas, sering di ruangan ber-AC, dan menatap layar komputer juga membuat mata lebih cepat lelah.
Pada kondisi yang parah, mata lelah akibat menatap layar terlalu lama dapat menyebabkan computer vision syndrome (CVS). Sindrom ini merupakan keluhan mata lelah karena menatap layar yang disertai dengan keluhan fisik seperti sakit kepala, nyeri leher, bahu, dan tangan.
Prinsip 20-20-20
Agar terhindar dari mata lelah, Rina menyarankan untuk memberikan waktu rehat pada mata. Selain itu ada beberapa cara lain untuk menjaga kesehatan mata.
Pertama, setiap orang harus rutin memeriksakan kesehatan mata agar jika terdapat refraksi dapat dikoreksi dengan menggunakan kacamata sesegera mungkin. Hal ini dapat meminimalkan mata lelah.
Kedua, saat bekerja menatap layar dalam waktu yang lama, terapkan prinsip 20-20-20. Prinsip ini merekomendasikan untuk mengistirahatkan mata setiap 20 menit sekali selama 20 detik dengan melihat jauh pada jarak minimum 20 feet atau setara 6 meter.
"Jadi, setelah bekerja melihat layar setiap 20 menit istirahatkan untuk melihat yang jauh, misalnya di kantor lihat jendela," ucap Rina.
Ketiga, hindari lampu yang redup, sangat terang, pantulan dan lampu yang berkedip.
Keempat, tempat posisi monitor agak ke bawah agar mata tidak terbuka terlalu banyak sehingga dapat meminimalisir mata lelah.
(ptj/chs)
Di era digital ini, saat orang banyak menatap layar, muncul gangguan berupa mata lelah atau dalam istilah medis dikenal dengan astenopia.
"Efek mata lelah ini memang tidak langsung menyebabkan gangguan penglihatan seperti refraksi. Tapi, lama kelamaan bisa mengganggu produktivitas," kata dokter ahli mata Rina La Distia Nora saat temu media Signify di Jakarta, Selasa (30/10).
Rina menyebut mata lelah ini terjadi pada sekitar 75-90 persen orang yang bekerja di depan layar seperti komputer dan televisi.
Gejala mata lelah ini ditandai dengan munculnya rasa nyeri pada mata, mata berair, rasa terbakar, iritasi, pandangan ganda atau buram, hingga nyeri kepala.
Rina menjelaskan mata lelah ini disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal biasanya muncul karena otot mata dipaksa bekerja keras tanpa henti dan kehilangan kekuatannya.
"Sama seperti otot tangan yang mengangkat berat akan lelah, begitupun dengan mata akan merasa lelah. Apalagi jika memiliki refraksi akan sulit untuk fokus," ucap dokter dari RSCM Kirana itu.
Sedangkan faktor eksternal disebabkan oleh beberapa hal seperti cahaya yang redup, sangat terang, pantulan cahaya, dan lampu yang sering berkedip. Selain itu, suhu lingkungan yang panas, sering di ruangan ber-AC, dan menatap layar komputer juga membuat mata lebih cepat lelah.
Pada kondisi yang parah, mata lelah akibat menatap layar terlalu lama dapat menyebabkan computer vision syndrome (CVS). Sindrom ini merupakan keluhan mata lelah karena menatap layar yang disertai dengan keluhan fisik seperti sakit kepala, nyeri leher, bahu, dan tangan.
Prinsip 20-20-20
Agar terhindar dari mata lelah, Rina menyarankan untuk memberikan waktu rehat pada mata. Selain itu ada beberapa cara lain untuk menjaga kesehatan mata.
Pertama, setiap orang harus rutin memeriksakan kesehatan mata agar jika terdapat refraksi dapat dikoreksi dengan menggunakan kacamata sesegera mungkin. Hal ini dapat meminimalkan mata lelah.
Kedua, saat bekerja menatap layar dalam waktu yang lama, terapkan prinsip 20-20-20. Prinsip ini merekomendasikan untuk mengistirahatkan mata setiap 20 menit sekali selama 20 detik dengan melihat jauh pada jarak minimum 20 feet atau setara 6 meter.
"Jadi, setelah bekerja melihat layar setiap 20 menit istirahatkan untuk melihat yang jauh, misalnya di kantor lihat jendela," ucap Rina.
Ketiga, hindari lampu yang redup, sangat terang, pantulan dan lampu yang berkedip.
Keempat, tempat posisi monitor agak ke bawah agar mata tidak terbuka terlalu banyak sehingga dapat meminimalisir mata lelah.
(ptj/chs)
ARTIKEL TERKAIT

Pentingnya Posisi Brace Saat Hadapi Kondisi Darurat Pesawat
Gaya Hidup 3 bulan yang lalu
WHO: Lebih dari 90 Persen Anak di Dunia Hirup Udara Beracun
Gaya Hidup 3 bulan yang lalu
Seminggu Main Game Ponsel, Jari Wanita China 'Lumpuh' Sesaat
Gaya Hidup 3 bulan yang lalu
Eksotropia, Gangguan Mata 'Ajaib' Leonardo Da Vinci
Gaya Hidup 3 bulan yang lalu
Penyakit-penyakit yang Meradang saat Musim Hujan
Gaya Hidup 3 bulan yang lalu
Studi: Risiko Serangan Jantung Meningkat Saat Cuaca Dingin
Gaya Hidup 3 bulan yang lalu
BACA JUGA

Setumpuk Pekerjaan Rumah Jokowi Kejar Ketinggalan SDM
Ekonomi • 06 December 2018 14:45
BPJS: Penyakit Akibat Bekerja Telan Biaya Rp300 M per Tahun
Ekonomi • 23 November 2018 07:41
India Luncurkan Asuransi Kesehatan Terbesar di Dunia
Internasional • 23 September 2018 22:11
Korban Kekerasan Seksual dan Terorisme Tak Dijamin BPJS
Ekonomi • 21 September 2018 08:15
TERPOPULER