Jakarta, CNN Indonesia -- Keriuhan di ruang ganti hampir selalu terjadi saat jeda peragaan busana pada
pekan mode.
Bayangkan saja, kru rata-rata hanya memiliki waktu 30 menit untuk mengganti semua riasan mulai dari
make up, rambut, hingga cat kuku para model yang bakal melenggang di
catwalk. Waktu yang sangat singkat untuk merombak total riasan para model.
Di sinilah QQ Franky menjalankan tugasnya. Dia memantau 400
make up artist di sudut ruangan besar yang dipenuhi deretan peralatan
make up itu. Sesekali dia cerewet mengomentari hasil
make up itu. Sebelum peragaan dimulai, dia juga harus melakukan pengecekan akhir di belakang panggung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam waktu singkat, QQ mesti memastikan semua dandanan itu sempurna dan mendukung penampilan model saat membawakan busana-busana yang dipamerkan desainer di pekan mode.
"
Make up itu sangat penting karena menunjang totalitas
look dari atas sampai bawah. Walaupun baju, aksesori, dan rambut bagus, kalau dandanan enggak menunjang, ya enggak bagus," kata QQ saat bercerita kepada
CNNIndonesia.com di tengah-tengah kesibukannya di Jakarta Fashion Week (JFW) 2019 beberapa pekan lalu.
Sebelas tahun sudah QQ berkecimpung sebagai konsultan dan direktur
make up dan
hair do pada gelaran pekan mode akbar Indonesia itu. Boleh dibilang, QQ merupakan sosok kunci di balik kreasi ribuan
make up di pekan mode ini.
 backstage JFW (Femina Group / Valerian Timothy) |
Untuk mendapatkan tampilan yang sempurna, proses
make up tak hanya dilakukan saat pekan mode itu berlangsung. Jalan panjang mesti ditempuh. Maklum, hasilnya bakal jadi acuan tren
make up di industri mode Indonesia setahun ke depan.
Tak tanggung-tanggung, pria 51 tahun itu mulai mempersiapkan tampilan riasan wajah, rambut, serta kuku sejak 10 bulan sebelum pekan mode dimulai. Persiapan itu dilakukan dengan melakoni banyak rapat untuk memprediksi
make up dan
hair do yang bakal menjadi tren.
Ada beberapa referensi yang kerap diperhatikan QQ, seperti Paris Fashion Week, Milan Fashion Week, London Fashion Week, dan New York Fashion Week. Gaya yang cocok dengan orang Indonesia bakal dipilih dan dimodifikasi untuk menjadi konsep riasan wajah dan rambut di JFW.
Konsep-konsep itu kemudian dipindahkannya ke dalam sebuah buku menu
make up dan
hair do untuk dipilih oleh desainer yang tampil di JFW.
"Biasanya kami diskusi dengan label
make up yang mau menjadi sponsor, dan setelah itu bertemu dengan desainer satu persatu untuk memilih
make up yang cocok di buku menu dengan busananya," ujar QQ.
Tak jarang desainer juga punya permintaan khusus untuknya. Seperti pemakaian warna tertentu, cat kuku, atau model riasan tertentu.
Tex Saverio adalah salah seorang desainer yang, bagi QQ, punya permintaan paling ekstrem. Kala itu, sang perancang meminta warna emas di seluruh bagian tubuh dan menerapkan teknik-teknik
make up tingkat tinggi. Pernah pula ada desainer yang meminta model dihias dengan permata.
Untuk mengaplikasikan
make up yang sudah disepakati dengan desainer, QQ merekrut sederet
make up artist yang bertugas merias dandanan para model selama sepekan gelaran JFW. Pada tahun ini, total terdapat lebih dari 400
make up artist yang terdiri dari penata rias, penata rambut, pengecat kuku, dan
supervisor.
"Mereka harus memiliki kemampuan dasar merias dan menata rambut,
high end hair do. Untuk
make up, harus tau
base, natural, dan
avant garde," ucap QQ menjelaskan kualifikasi yang harus dimiliki para penata rias.
QQ juga memberikan pelatihan selama beberapa hari kepada 400 penata rias itu. Dalam pelatihan itu, QQ menjelaskan konsep tren
make up yang bakal diterapkan pada pekan mode.
Para penata rias itu juga melakukan uji coba make up dengan waktu 20 menit saja. Wajar, soalnya perkara waktu menjadi tantangan terbesar dalam helatan pekan mode. Malah, sering kali QQ dan para
make up artist itu terpaksa kudu menahan buang air kecil agar tetap tepat waktu.
 Foto: Femina Group / Phillip Mandagie |
"Sulit mengejar waktu karena
back to back, kan,
show-nya. Jadi, harus cepat. Kalau hujan mau ke kamar mandi setengah mati. Kalau udah mau mulai, ditahan aja," ujar QQ yang sudah berkarier di dunia tata rias selama tiga dekade ini.
Dalam beberapa kesempatan, QQ juga tak sungkan memarahi para kru yang bekerja tidak profesional seperti tidak datang tepat waktu dan tidak membawa alat make up yang lengkap. "Gimana kamu mau perang kalau kamu enggak bawa alat lengkap?" kata-kata QQ yang biasa diucapkannya saat memarahi para krunya.
Saat pekan mode berlangsung, QQ harus menyiapkan stamina yang fit untuk bertempur selama sepekan penuh. Sebagai direktur
make up dan
hair do, dia juga kudu memastikan hasil riasan sesuai dengan harapan desainer.
Tak jarang pula dia menerima keluhan jika ada dandanan yang tak sesuai. Misalnya, riasan rambut yang harusnya ikat ekor kuda tak bisa diterapkan karena model berambut pendek. Meski menerima keluhan, QQ mengaku semua itu bisa teratasi secara profesional.
Secara keseluruhan, QQ menekankan kesempurnaan yang seragam untuk semua pertunjukan di pekan mode. Menurutnya, hasil
make up yang konsisten dari pagi hingga malam selama tujuh hari di pekan mode harus tetap terkontrol.
"Setiap
show spesial. Aku mau perlakukannya sama, semua harus profesional," tutur QQ. Inilah rahasia QQ, selama 11 tahun dipercaya menangani JFW.
(ptj/asr)