Permainan Tradisional jadi Daya Tarik Pasar Lodra Jaya

Kemenpar | CNN Indonesia
Sabtu, 03 Nov 2018 20:27 WIB
Selain ada permainan, ada juga area edukasi melukis dengan media keramik.
Foto: kemenpar
Jakarta, CNN Indonesia --
Destinasi digital baru Banjarnegara, Pasar Lodra Jaya akan diisi dengan beragam keseruan, di antaranya permainan tradisional seperti egrang, congklak, dan kelereng.

Koordinator GenPI Wilayah Karesidenan Banyumas Idah Ceris menjelaskan selain ada permainan, ada juga area edukasi melukis dengan media keramik. Menurutnya keramik dipilih karena identik dengan Banjarnegara. Selain itu, GenPI juga ingin memperkenalkan jika Banjarnegara memiliki UMKM keramik yang telah mendunia.

"Kalau tahu tradisi seduh teh poci, pasti tau Banjarnegara. Karena poci atau keramik yang banyak beredar dibuat khusus oleh daerah Banjarnegara," ungkap Idah dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/11/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Pasar Lodra Jaya pun didukung dengan beberapa spot selfie instagramable pariwisata khas Kabupaten Banjarnegara. Ada replika Candi Dieng yang didesain sebagai pintu masuk dan Gerobak Dawet Ayu yang menarik untuk spot selfie pintu keluar.

Kuliner pun tidak dilupakan destinasi digital ini. Beragam jenis jajanan tempo dulu, juga makanan serta minuman khas desa setempat, siap memanjakan lidah para pengunjung.

Idah menjelaskan, pasar ini menyediakan 5 lapak besar untuk kuliner berat. Serta, 13 lapak standar untuk jajanan tradisional dan 2 lapak untuk handicraft. Mulai dari nasi buntil yang telah melegenda di Banjarnegara, njagung, nasi inthil, rujak soun serta lainnya, siap menemani pengunjung.

"Kita juga ada Zona Dolanan Bocah sebagai penunjang pasar ini. Atraksi lain yang bisa ditemui di sini yaitu Zona Edukasi dan Panggung Kreasi yang dapat digunakan untuk perform anak-anak muda atau komunitas yang ada di Banjarnegara. Fasilitas umum pengunjung pun telah disediakan, seperti toilet, zona bebas merokok yang berada di bukit Lodra Jaya," terangnya.



Pasar Lodra Jaya berada di Desa Winong, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara. Destinasi digital ini siap diluncurkan pada Minggu (4/11/2018).

"Pasar Lodra Jaya adalah destinasi digital pertama di Kabupaten Banjarnegara. Dalam pembuatan Destinasi Digital ini, GenPI Banjarnegara didampingi oleh GenPI Jateng serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kebupaten Banjarnegara selaku penasihat," jelasnya.

Menurut Idah keberadaan pasar ini semakin menunjang keberadaan Candi Arjuna. Terlebih candi tersebut merupakan salah satu wisata unggulan di Jawa Tengah dan sudah masuk dalam daftar Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

"Jadi pasar ini merupakan sebuah pelengkap dari detinasi utama yaitu Kompleks Candi Ajuna Dieng. Sampai nama lapak per lokasi pun kami namai dengan nama-nama candi di Dieng. Misalnya, Lapak Bima, Lapak Gatotkaca, Lapak Srikandi, dan lain-lain. Pasar Lodra Jaya juga meminimalisir penggunaan plastik untuk lebih ramah lingkungan, sehingga keberadaannya tetap lestari," pungkas Idah.

Sementara itu apresiasi diberikan Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media Kemenpar, Don Kardono. Menurutnya, mengunjungi Pasar Lodra Jaya menjadi pilihan tepat untuk berkuliner dengan suasana berbeda. Namun, tetap bisa eksis di sosial media.

"Inilah destinasi digital. Destinasi kid zaman now besutan GenPI. Kid Zaman Now 70 persen eksis di dunia maya, dunia digital. Media pun sebagai channel menuju ke sana. Pariwisata kita pun makin kreatif makin instagramable, memikirkan objek gambar agar kalau difoto layak diposting di medsos, dan banyak like, comment, banyak repost, share, dan interaksi positif," tuturnya Don.

Lebih lanjut Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, pasar digital harus mandiri. Pasar digital harus bisa menghidupi dirinya sendiri dari kreativitasnya.

"Contohnya seperti Pasar Pancingan atau Pasar Karetan. Mereka sudah bagus, bahkan bisa merambah industri. Mereka semakin mandiri. Mampu meyakinkan pasar, hingga ada sponsor yang bergabung. Soal durasi waktu kerja sama, itu nomor sekian. Yang penting mereka mampu memberi keyakinan kepada publik soal brand yang dimilikinya. Ini harus di contoh destinasi digital lainnya," kata Arief.
(mle/egp)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER