Jakarta, CNN Indonesia --
Ponsel kini menjadi salah satu barang yang tak bisa lepas dari genggaman. Namun, realita itu justru tak baik bagi kesehatan.
Penelitian terbaru menemukan bahwa
radiasi ponsel dapat meningkatkan risiko
kanker si penyakit mematikan.
Studi dari National Toxicology Program ini menemukan bukti yang menunjukkan gelombang radio berupa radiasi dari beberapa jenis ponsel dapat meningkatkan risiko terkena kanker otak dan hati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian ini dilakukan dengan bereksperimen pada 3 ribu hewan pengerat. "Kami percaya bahwa hubungan antara frekuensi radiasi dan tumor pada tikus jantan benar adanya," ujar ilmuwan senior di National Toxicology Program, John Bucher dalam sebuah pernyataan, mengutip
NY Times.
Hewan-hewan pengerat itu terpapar radiasi selama sembilan jam pada setiap harinya. Hal itu terus terjadi selama kurun waktu dua tahun.
Hasilnya, sekitar 2-3 persen tikus jantan yang terpapar radiasi memiliki glioma ganas atau kanker otak yang mematikan. Sebanyak 5-7 persen tikus jantan juga terkena tumor hati ganas.
Kendati demikian, Bucher menyebut bahwa tingkat dan durasi paparan pada tikus jauh lebih besar daripada yang biasa terjadi pada manusia.
Tingkat radiasi terendah yang digunakan pada studi ini sama dengan paparan maksimum yang diizinkan untuk pemakaian ponsel. Sedangkan tingkat radiasi tertinggi adalah sebanyak empat kali dari paparan yang diizinkan.
Mengutip
The Independent, frekuensi radiasi yang diberikan pun sama dengan yang terdapat pada teknologi ponsel generasi awal, yakni 2G dan 3G.
Kendati demikian, para ahli berpendapat bahwa meski dalam jumlah sedikit, paparan radiasi ponsel tetap dapat meningkatkan risiko kanker pada manusia.
(ptj/asr)