Jakarta, CNN Indonesia -- Tampilan tak akan sempurna tanpa
sepasang alas kaki. Ini jadi alasan mengapa banyak orang gemar berbelanja sepatu, meski deretan sepatu sudah bertumpuk di rumah. Alas kaki kini lebih dari sekadar pelindung saat beraktivitas, tapi juga tren.
Sneakers, misalnya. Awalnya sepatu jenis ini dikenal sebagai sepatu olahraga. Namun, kini
sneakers menjelma jadi alas kaki yang dikenakan dalam berbagai kesempatan, bahkan acara formal sekalipun.
Sneakers seolah 'bunglon' yang mampu beradaptasi dengan beragam situasi hingga busana sang pemakai.
Tren
sneakers secara global dan Indonesia berbeda satu sama lain. Di luar negeri, tren
sneakers dimulai dari olahraga basket.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basket merupakan salah satu olahraga populer. Popularitas basket lah yang membuat unsur-unsur yang ada di dalamnya mampu memengaruhi selera mode publik. Kita tentu familiar dengan pebasket tersohor, Michael Jordan, yang namanya digunakan sebagai nama sepatu basket 'Air Jordan'.
Lain di barat, lain pula di Indonesia. Invasi
sneakers di Indonesia justru tak muncul dari basket.
Co-Founder sekaligus CEO USS Networks, Sayed Muhammad mengatakan bahwa di Indonesia,
sneakers merangsak masuk melalui kultur musik yang berkembang. Musik
hip hop dan
r 'n b, kata Sayed, jadi medium masuknya budaya
sneakers di Indonesia pada sekitar 2015-2016.
"Kita lihat saja,
influencer-nya ada Kanye (Kanye West), ada Jay Z," kata Sayed pada
CNNIndonesia.com saat ditemui di sela gelaran Urban Sneakers Society di Pasific Place, SCBD, Jakarta, Jumat (9/11). Adidas Yeezy, lanjutnya, menjadi 'intro' merambahnya
sneakers di Indonesia.
 Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika Pengunjung memenuhi gelaran Urban Sneakers Society di Pacific Place, SCBD, Jakarta, Jumat (9/11). (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Kini, baik bentuk, warna, maupun kreasi
sneakers semakin beragam. Namun, Sayed memberikan catatan bahwa pada dasarnya, desain
sneakers dapat dibedakan menjadi dua:
timeless classic dan
new generation.Timeless classic merupakan jenis
sneakers yang tidak akan mengalami perubahan bentuk. Bentuk sendiri sudah paten, hanya saja sederet produsen beramai-ramai mengeluarkan jenis baru dengan warna berbeda. Salah satu jenis
sneakers ini adalah Air Jordan. Anda tak akan menemukan bentuk yang berbeda dari sepatu jenis ini.
Sedangkan
new generation merupakan jenis
sneakers kekinian dengan aneka bentuk dan warna. Ada yang berukuran besar, ada pula yang hadir dengan desain futuristik atau terinspirasi dari desain
sneakers lawas.
Menerawang Perkembangan Tren Sneakers Tanah AirTak bisa dimungkiri, tren penggunaan
sneakers lebih berkembang di luar negeri dibandingkan Indonesia. Sederet label kenamanaan pun hadir dari mancanegara seperti Adidas, Nike, Puma, Vans, dan masih banyak lagi.
Budaya berjalan kaki yang berkembang di negeri-negeri Barat, dilihat Sayed, sebagai salah satu faktor perkembangan
sneakers yang pesat. Mereka membutuhkan sepatu yang nyaman dikenakan untuk berjalan kaki.
Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Awalnya, kata Sayed,
sneakers di Indonesia tak terlalu mendapat perhatian. "Awalnya sneakers itu enggak laku, karena orang sini enggak pernah jalan kaki," kata dia.
Bagaimana tidak? Tak banyak trotoar-trotoar ramah pejalan kaki di Indonesia. Belum lagi kebiasaan orang-orang Indonesia yang gemar membawa kendaraan pribadi ke mana-mana. Berjalan kaki jadi hal yang musykil.
Namun, seiring berjalannya waktu, pembangunan transportasi massa kian berkembang. Hal ini, kata Sayed, bisa menjadi harapan berkembangnya tren sneakers di Indonesia.
Belum lagi tren perusahaan di zaman kiwari yang tak terlalu kaku soal busana kerja. Sayed melihat, ada perubahan gaya hidup yang terjadi selama 10 tahun terakhir. Jika dulu para pekerja wajib mengenakan busana formal, kini mulai banyak dari mereka yang memilih berdandan kasual dan menjadikan
sneakers sebagai padanannya.
 Pengunjung memenuhi gelaran Urban Sneakers Society di Pacific Place, SCBD, Jakarta, Jumat (9/11). (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Sneakers perlahan berubah, dari sepatu fungsional, khusus untuk olahraga, menjadi sepatu 'serba bisa'.
Perkembangan tren pun bisa dilihat dari munculnya label-label
sneakers lokal dengan kualitas mumpuni. Tengok saja gelaran USS kali ini. Dari 75 label yang hadir, sebanyak 40 persen di antaranya merupakan produk lokal.
Salah satunya adalah NAH Project. Label yang sempat naik daun berkat Presiden RI Joko Widodo ini merilis edisi terbatas berkolaborasi dengan USS.
(els/asr)