Kemenpar Gaet Investor untuk 10 Bali Baru di Beijing

Kemenpar | CNN Indonesia
Minggu, 16 Des 2018 20:58 WIB
Kementerian Pariwisata bersama Kedubes RI di Beijing menggaet investor untuk mengembangkan 10 Bali baru.
Kementerian Pariwisata bersama Kedubes RI di Beijing menggaet investor untuk mengembangkan 10 Bali baru. (Dok. Kemenpar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata bersama Kedubes RI di China menggelar Indonesia Update: Tourism Trade Investment di Four Seasons Hotel, Beijing. Pada acara ini Dubes RI untuk China Djauhari Otarmangun memberi atensi lebih pada pariwisata dengan menampilkan video Wonderful Indonesia.

Video Wonderful Indonesia juara UNWTO 2017 yang berdurasi 3 menit itu diputar di hadapan peserta 100 industriawan dan investor. 

"Pertama, kami meyakini, Indonesia adalah destinasi yang dicari dan diimpikan oleh travelers China. Kedua, dalam diplomasi, diperlukan hubungan yang baik, people to people contact, dilanjutkan dengan berkunjung dan berdatangan. Ketiga, setelah itu melihat langsung alam dan budaya Indonesia, bisa dibangun kerja sama perdagangan dan investasi," kata Djauhari seperi dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (16/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Djauhari mengatakan pariwisata menjadi pengetuk pintu paling efektif agar terjalin interaksi positif di antara kedua bangsa.

"Apalagi Pak Menpar Arief Yahya ini orang yang mau turba (turun ke bawah). Langsung berkomunikasi dan berinteraksi dengan pelaku industri, paham tentang apa yang dibutuhkan oleh pebisnis, karena background-nya memang pebisnis," lanjut Djauhari.


Menpar Arief Yahya pun menyampaikan bahwa serangkaian aktivitas selama dua hari di Beijing ini adalah bagian dari tindak lanjut dari pertemuan antara Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping di Port Morresby, PNG bulan lalu.

Presiden Jokowi meminta agar turis dari China tetap menjadikan Indonesia sebagai destinasi di tahun 2019.

Permintaan Presiden Jokowi itu langsung dijawab oleh Presiden Xi. Bahkan ada tiga poin penting yang disampaikan Presiden Xi kala itu. Pertama, akan mengirim wisatawan ke Indonesia, baik di Bali maupun di banyak destinasi lain di luar Bali dengan target minimal tiga juta orang. Kedua, akan memperbanyak penerbangan langsung menuju ke Indonesia dari China.

Ketiga, akan mengajak para investor Tiongkok menanamkan modal di sector Pariwisata di 10 Bali Baru, atau 10 Destinasi Prioritas, karena saat ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia.

"Pariwisata Indonesia bertumbuh sangat cepat, 22 persen atau 3 kali lebih lebih cepat dibandingkan tourism dunia. Di regional ASEAN tumbuh 7 persen dan dunia naik 6,4 persen," jelas Arief.

Banyak media, termasuk The Telegraph membuat sebuah laporan, bahwa Indonesia masuk 20 besar pertumbuhan tercepat untuk industri Pariwisata di dunia. WTTC - World Travel and Tourism Council, menyebutkan bahwa Indonesia nomor 9 dunia, nomor 3 di Asia, dan nomor 1 di ASEAN.

"Tahun 2017, ada sekitar dua juta wisatawan China terbang ke Indonesia. Itu wisman terbanyak dan bertumbuh paling besar di Indonesia, sekitar 42 persen. Baru disusul India sekitar 30 persen. Tahun 2018 diperkirakan sekitar 2,6 juta wisman China, dan proyeksi 2019 adalah 3,5 juta wisman China," kata Arief.

Soal investasi di 10 Bali Baru, Hiramsyah S Thaib, Ketua Tim Percepatan 10 Destinasi Prioritas menampilkan 10 Bali Baru itu dengan menarik. Dari Danau Toba Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu Jakarta, Borobudur Joglosemar, Bromo Tengger Semeru Jatim, Mandalika Lombok NTB, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Maluku Utara.

Menurut Hiramsyah, saat ini adalah timing yang tepat untuk berinvestasi di sektor Pariwisata Indonesia. Pertama, Presiden Jokowi sedang serius dan menjadi pariwisata sebagai sektor prioritas.

"Apa artinya? Kementerian dan lembaga lain harus men-support pariwisata. Infrastruktur, teknologi, dan regulasi pemerintah akan didorong untuk memperkuat sector Pariwisata," kata Hiramsyah.

Kedua, baik sumber daya alam maupun budaya Pariwisata Indonesia selalu masuk 20 besar dunia.

"Ketiga, kami juga melakukan banyak deregulasi, pembaharuan peraturan yang tujuannya untuk memberikan kemudahan maduk dan berinvestasi ke Indonesia," ungkap Hiramsyah.

Sebelum acara Indonesia Update, Kemenpar sempat bertemu dengan beberapa investor yang sudah berkomitmen untuk menanamkan modal ke Indonesia dan di sektor pariwisata.

Salah satunya adalah Yunan Ice Sea Investment Co., Ltd dan mitranya Jababeka, yang akan mengembangkan theme park di Tanjung Lesung Banten dan Cikarang, Jawa Barat. (mle/egp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER