Disebut Merugi, Calvin Klein Tutup Divisi 'High-End'

AFP | CNN Indonesia
Kamis, 07 Mar 2019 07:58 WIB
Calvin Klein juga telah menutup toko di Madison Avenue dan merumahkan sekitar 100 karyawan di New York dan Milan.
Peragaan busana Calvin Klein di New York Fashion Week 2015. (REUTERS/Eric Thayer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Label fesyen asal Amerika, Calvin Klein, pada Rabu (6/3) mengumumkan telah menutup divisi fesyen high-end-nya dalam rangka restrukturisasi yang dilakukan oleh perusahaan yang menaungi mereka, PVH.

"Kami bisa mengkonfirmasi kalau bisnis Calvin Klein 205W39NYC telah ditutup," kata perusahaan tersebut kepada AFP.

PVH mendatangkan perancang busana asal Belgia, Raf Simons dari Dior pada tahun 2016 untuk "menyegarkan" label fesyen tersebut, yang mengalami stagnasi sejak kepergian sang pendiri pada tahun 2002.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebut sebagai "Pimpinan Kreatif," ia memiliki kuasa penuh sekaligus tanggung jawab untuk meningkatkan keuntungan dari divisi high-end label ini.

Tetapi pengunduran diri Simons diumumkan pada bulan Desember setelah berminggu-minggu penuh ketidakpastian, setelah seorang manajer PVH menyalahkan dirinya atas penurunan penjualan.

PVH, yang juga memiliki Tommy Hilfiger, pada awal Januari sudah mengumumkan perubahan strategi, termasuk soal Calvin Klein 205W39NYC, bersama penutupan toko andalannya di Madison Avenue, Manhattan.

Situs berita fesyen Women's Wear Daily bahkan menulis bahwa sebanyak 100 karyawan di New York dan Milan telah dirumahkan.

Juru bicara label mengatakan kepada AFP bahwa perusahaannya "terbuka untuk menyajikan koleksi dalam berbagai format kekinian, termasuk dalam hal peragaan fesyen."

Pada 2017, penjualan produk Calvin Klein mulai dari parfum hingga jam tangan dan kacamata menghasilkan omzet US$ 9,1 miliar (sekitar Rp129.3 triliun).

[Gambas:Video CNN]
(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER