Jakarta, CNN Indonesia --
Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (
NTB) memang cukup tersohor di kalangan wisatawan mancanegara (
wisman). Namun masalah lama tentang wisman yang menggunakan valuta asing sebagai alat pembayaran barang atau jasa masih kerap ditemukan.
Hal tersebut diakui oleh Kepala Desa Labuhan Aji, Suhardi, menurutnya hal tersebut terjadi lantaran tidak ada tempat penukaran uang rupiah di wilayahnya.
"Kadang wisatawan asing pakai mata uang dolar AS untuk membayar makan atau jasa karena tidak ada 'money changer," kata Suhardi, seperti yang dikutip dari Antara Rabu (13/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan ada layanan jasa penukaran valuta asing di salah satu hotel bintang lima di daerahnya, namun hanya melayani tamunya saja, tidak untuk umum dan lokasinya relatif jauh dari desa.
"Makanya, kalau tidak pakai dolar nanti wisatawan itu hilang dan gak bayar. Warga senang saja terima dolar, nanti ditukar ke rupiah di Sumbawa," ucap Suhardi.
Hal senada juga disampaikan Ahmadin, Ketua Organisasi Ojek di Pulau Moyo, ia mengaku terkadang menerima pembayaran jasa dari wisatawan berupa uang dolar.
"Biasanya kalau wisatawan kapal pesiar dari Italia bayar pakai dolar karena tidak bawa uang rupiah. Tapi itu kadang-kadang karena di Pulau Moyo belum ada mesin ATM dan tempat penukaran valuta asing," tuturnya.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB, Ocky Ganeshia, mengatakan praktik pembayaran barang atau jasa menggunakan valuta asing yang terjadi di Pulau Moyo, masih dugaan dan belum diinvestigasi.
"Di Pulau Moyo sudah ada cabang KUPVA BB yang beroperasi di Hotel Amanwana," katanya.
BI, kata dia, akan terus menyosialisasikan ke masyarakat, pengusaha hotel dan restoran di Pulau Moyo, agar mengurus izin kegiatan penukaran valuta asing.
Sebab, pembayaran barang atau jasa di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, wajib menggunakan uang rupiah sesuai Undang-Undang Nomor 7 tahun 2009 tentang Mata Uang.
"BI terus menerus melakukan sosialisasi di daerah-daerah pariwisata maupun di kantong-kantong tenaga kerja Indonesia. termasuk di Pulau Moyo, kami akan datang lagi" katanya Ocky.
Ia pun merasa optimis Pulau Moyo akan semakin banyak dikunjungi wisatawan asing, dan membutuhkan jasa penukaran valuta asing.
[Gambas:Video CNN] (agr)