Jakarta, CNN Indonesia -- Jika biasanya bulan madu atau
honeymoon dilakukan berdua, maka ada tren baru yang sedang ramai diperbincangkan;
unimoon alias bulan madu terpisah.
Tren ini ramai dibicarakan setelah
The New York Times mengulasnya dalam salah satu artikelnya.
Dikutip dari artikel tersebut, semakin banyak pasangan yang memilih bulan madu terpisah. Misalnya, suami pergi ke destinasi A sementara istri pergi ke destinasi B.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsep yang juga disebut
solomoon itu dianggap membuat hubungan lebih menyenangkan, karena sepulangnya dari destinasi yang berbeda pasangan bisa saling menceritakan pengalamannya yang lebih beragam.
Jessica Carbino, sosiologis yang bekerja untuk aplikasi kencan Bumble, mengatakan kalau tren tersebut merupakan bentuk evolusi dari hubungan pernikahan.
"Liburan secara terpisah memberikan pengalaman pribadi yang mungkin tidak didapat jika datang berdua," katanya.
Namun tidak semua orang sepakat dengan konsep tersebut. Di media sosial banyak netizen yang mengungkapkan kritiknya.
Kebanyakan merasa aneh dengan sebutan
unimoon.
"
Babymoon, unimoon, semuanya adalah liburan," tulis salah satu netizen.
"Saya setuju dengan konsep
babymoon, karena kita berhak bersantai sebelum kembali mengurus anak. Tapi saya tidak menerima konsep
unimoon," tulis netizen lainnya.
Dikutip dari
Travel and Leisure pada Selasa (19/3), sebenarnya liburan terpisah sah-sah saja untuk dilakukan.
Namun jika konsep
unimoon dijadikan alasan untuk tak mengajak pasangan liburan bersama, berarti ada hal yang patut dipertanyakan dalam hubungan tersebut.
Dan liburan berdua juga tak berarti mahal.
Jika pilihannya ke luar negeri, bisa menyambangi kota-kota di Asia Pasifik yang terkenal murah dan eksotis, seperti Chiang Mai (Thailand), Luang Prabang (Laos), Yangon (Myanmar), Udaipur (India), Fiji, Lakanfushi Island (Maladewa), atau Ubud (Bali).
[Gambas:Video CNN] (agr/ard)