Jakarta, CNN Indonesia --
Kemampuan kognitif mencakup memori atau
daya ingat. Saat bertambah usia, sebagian orang mengalami penurunan daya ingat atau bahkan menjadi pikun. Demi mencegah hal ini, para ahli menyarankan untuk mengonsumsi
bawang putih. Dalam sebuah studi terbaru dari University of Louiseville, Kentucky, Amerika Serikat, peneliti menemukan bahwa konsumsi bawang putih bisa mengubah bakteri usus yang berhubungan dengan masalah daya ingat dan pertambahan usia.
Peneliti melibatkan tikus berusia dua tahun. Usia ini sama dengan usia biologis manusia antara 56-69 tahun. Peneliti memberikan asupan
allyl sulfide--komponen dalam bawang putih--pada tikus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok tikus terbagi antara tikus berusia dua tahun dan empat bulan lebih muda. Namun, kelompok tikus komparasi tak diberikan asupan komponen
allyl sulfide.
Dari riset, peneliti menemukan tikus yang mengonsumsi
allyl sulfide memiliki ingatan yang lebih baik dan bakteri usus yang lebih sehat daripada tikus seusianya. Tikus yang lebih tua menunjukkan kemampuan memori jangka panjang dan jangka pendek yang lebih bagus.
"Temuan kami menemukan bahwa asupan bawang putih yang mengandung
allyl sulfide bisa membantu meningkatkan kesehatan mikroorganisme usus dan meningkatkan kesehatan kognitif pada lansia," kata Jyotirmaya Behera, salah satu peneliti dalam studi, dikutip dari
Foodbeast.
Neetu Tyagi, yang masuk ke dalam tim peneliti, menjelaskan bahwa mikroorganisme usus berkurang seiring bertambahnya usia, khususnya saat timbul Alzheimer dan Parkinson.
"Kami ingin pemahaman yang lebih baik bagaimana perubahan mikroorganisme usus berhubungan dengan penurunan kemampuan kognitif," kata Tyagi mengutip
Delish.
Temuan ini menjadi pemicu peneliti untuk melakukan studi lanjutan. Penelitian diharapkan dapat membantu mereka memahami hubungan antara bakteri usus dan penurunan kemampuan kognitif, khususnya terkait fungsi bawang putih sebagai terapi lansia di masa depan.
[Gambas:Video CNN] (els/asr)