The Hermitage Jakarta lewat restorannya L'Avenue Restaurant menyuguhkan hidangan-hidangan otentik Nusantara demi mengobati kerinduan akan kampung halaman. Hidangan ini telah diracik oleh culinary director, Chef Francesco Greco berserta timnya.
Di restoran ini, Anda akan menemukan hidangan-hidangan khas Nusantara dengan modifikasi tetapi tidak meninggalkan rasa asli hidangan. Meski tak semua daerah terwakili 'rasanya', tetapi beberapa hidangan cukup mewakili.
Sebelum menuju menu-menu utama, takjil wajib disantap untuk membatalkan puasa. Aneka kurma, manisan, kue nagasari, kue lapis, dan aneka es seperti es campur dan es campur Garut dengan versi modern. Pengunjung tinggal membuka kran minuman tanpa perlu mengambil bahan-bahannya dengan sendok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi kiri, hidangan 'berat' yakni Nasi Keraton siap mengisi perut. Nasi terdiri dari lima elemen yakni ayam, daging sapi, daging ayam suwir, sambal goreng ati dan opor telur.
Beranjak ke menu-menu utama terdapat Ayam Kalasan (Yogyakarta) yang dimasak dengan bumbu putih seperti bawang putih, bawang merah, lengkuas, gula merah dan air kelapa. Marinasi ayam menggunakan teknik ungkep kemudian ayam baru dibakar sehingga diperoleh rasa manis gurih.
Ada pula menu Dandito berupa kepiting dengan bumbu dandito khas Kalimantan Tengah.
Tak melulu bernuansa Nusantara, beberapa sajian memiliki nuansa Timur Tengah. Tengok saja di lapak salad. Di sini Anda akan menemukan salad versi 'Arabic' yakni Babaghanoush dan Fatu (Fattoush) Salad.
Eka menjelaskan Fatu Salad terdiri dari sayuran termasuk ketimun, tomat, bawang bombay merah, plus sumac atau bubuk rempah khas Timur Tengah dari paprika dan rempah. Salad menggunakan dressing minyak zaitun dan perasan lemon.
Sedangkan Babaghanoush menggunakan terong ungu sebagai bahan utama. Terong dipanggang dengan baluran bumbu campuran bawang putih, rosemary, dan minyak zaitun. Setelah matang, daging terong diambil lalu dihancurkan dan dibumbui dengan sumac, perasan lemon dan minyak zaitun. Unsur sayuran dalam Babhaganoush kurang lebih sama tetapi yang membedakan ialah ada unsur buah delima.
Tak hanya itu, kambing guling khas The Hermitage tak boleh dilewatkan. Eka menjelaskan kambing dimasak dengan teknik alla brace alias barbecue. Daging kambing terlebih dahulu dimarinasi luar dalam (bumbu marinasi dimasukkan ke dalam bongkahan daging). Daging pun kemudian dioven selama empat jam (slow cook).
Kambing guling bisa dinikmati bersama nasi briyani.
Untuk makanan penutup, pilihannya beragam. Namun Bubur Kampiun berhak mendapatkan ruang diperut sebab ini layaknya menu musiman yang istimewa saat Ramadhan. Bubur terdiri dari bubur ketan hitam, bubur jagung, kolang-kaling dan kolak pisang.