Jakarta, CNN Indonesia --
Anak dan
balita rentan mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan ketika menempuh perjalanan panjang saat
mudik lebaran. Perjalanan mudik yang lama dapat membuat anak cepat lelah dan menimbulkan rasa bosan.
Psikolog anak, Kantiana Taslim menjelaskan, situasi itu dapat menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan pada anak. Akibatnya, anak lebih rewel, kerap merengek, tidak dapat menunggu, menangis, tantrum, hingga emosi dahsyat seperti berteriak keras, atau bahkan agresi secara fisik seperti memukul dan menendang.
"Perjalanan mudik memang dapat membuat anak lelah dan bosan sehingga besar muncul kemungkinan anak menjadi tidak nyaman dan rewel. Rasa lelah dan bosan tersebut seringkali tidak terhindarkan," kata Kantiana yang merupakan psikolog di Personal Growth kepada
CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ada beberapa panduan yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi rasa tidak nyaman anak dan balita sehingga tidak rewel saat mudik.
1. Beri penjelasan pada anakMenurut Kantiana, penting untuk memberikan penjelasan kepada anak mengenai tujuan, waktu tempuh, transportasi yang digunakan, hal-hal yang dapat dilakukan dan dihindari, serta aturan yang berlaku selama perjalanan.
"Misalnya kesepakatan jika terjadi pertengkaran atau adu mulut dengan saudara, hukuman time-out, apa yang harus dilakukan ketika merasa sakit atau ingin buang air, ketika merasa lapar, dan sebagainya," tutur Kantiana.
Pengarahan secara konkrit akan membantu anak untuk lebih memahami situasi yang akan dihadapi dan bagaimana harus bersikap.
2. Persiapkan kebutuhan anakKantiana menyarankan agar orang tua memastikan kondisi fisik anak prima sebelum melakukan perjalanan mudik.
Orang tua juga harus mempersiapkan semua kebutuhan utama dan darurat dengan baik. Misalnya, makan dengan tepat waktu di jam makan meski sedang dalam perjalanan. Makanan pendamping ASI (MPASI) juga dapat dibawa untuk bayi berusia 6-12 tahun.
Pastikan juga anak dapat tidur dengan nyaman di dalam perjalanan. Selimut dan juga batal kesayangan si cilik tak boleh dilupakan. Popok bagi balita juga harus diganti secara rutin. Jangan lupa obat-obatan untuk anak.
3. Bawa permainanBawalah berbagai hal yang dapat menambahkan kenyamanan anak saat dalam perjalanan. Pastikan permainan atau aktivitas yang dilakukan dapat membuat anak senang ketika mudik.
"Misalnya, kasur angin yang dapat diletakkan di mobil ketika anak tidur, penutup telinga, penutup mata, camilan, dan berbagai permainan yang dapat dimainkan di dalam kendaraan agar anak tidak bosan," ucap Kantiana.
Boneka atau robot, buku gambar, buku cerita, kartu, dan permainan papan dapat jadi pilihan permainan untuk si kecil.
4. Moda transportasiGunakan moda transportasi yang nyaman untuk anak agar suasana dapat lebih tenang. Pilih transportasi yang menyediakan fasilitas khusus untuk bayi/balita serta memperbolehkan membawa
stroller.
Pilihlah jalur yang singkat serta banyak lokasi peristirahatan agar anak dapat buang air, bermain, dan melakukan peregangan. Jika perjalanan lebih dari satu hari, carilah tempat bermalam agar kondisi fisik anak kembali prima.
5. Jaga suasana hatiOrang tua juga harus mampu menjaga suasana hati. Pasalnya, suasana hati anak akan bergantung dengan suasana hati orang tua. Orang tua juga harus bisa tenang dan tidak panik jika menghadapi kondisi darurat.
[Gambas:Video CNN] (ptj/asr)