Efek Gas Air Mata yang Mengintai Kesehatan
Kamis, 23 Mei 2019 19:08 WIB
Ilustrasi. Anggota Dalmas menembakan gas air mata ke arah warga yang mulai tak terkendali dari jalan layang Slipi Jaya, Jakarta, Rabu (22/5/2019). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Beberapa di antara mereka memilih menepi dan membasuh mata terlebih dahulu. Penggunaan masker untuk menutup mulut dan hidung juga tak lupa jadi pilihan para pengguna jalan.
Ahli penyakit mata, dr Novia Rahayu mengatakan, gas air mata mengandung chlorobenzylidene melono-nitrile (CS). Bentuknya serupa serbuk yang dimasukkan ke dalam aerosol lalu disemprotkan. "Sehingga terjadi bentukan seperti asap dengan kandungan partikel CS," ujar dia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (22/5).
Meski dirasa tidak nyaman, zat tidak menimbulkan kerusakan jaringan. Pasalnya, zat merupakan iritan yang tidak bersifat asam. Novia mengatakan, sejauh ini belum ada laporan yang mencatat gangguan fungsi penglihatan akibat gas air mata.
Beberapa orang yang berada dalam jangkauan asap jelas akan merasakan dampak paparan gas air mata. "[Massa aksi] di situ pada 20-60 detik langsung kena efek," kata Novia. Sementara mereka yang berada di wilayah berdekatan dengan jangkauan asap akan mulai merasa perih pada bagian mata selang 10-30 menit kemudian.
Dampak pada Paru-paru
Bagian tubuh lain yang terdampak adalah selaput bening atau membran mukosa, termasuk rongga pernapasan pada hidung dan paru.
Beberapa dampak yang terjadi akibat paparan gas air mata di antaranya peradangan dan sesak napas. Sederet dampak ini tak akan berlangsung dalam waktu lama.
Kendati demikian, dampak akan sangat terasa pada orang-orang dengan riwayat penyakit seperti alergi dan asma. "Dampak bisa menetap, asmanya kambuh," kata Ceva.
Dampak ini terjadi akibat lendir yang ada di dalam jaringan membran mukosa. Saat gas masuk ke dalam, lanjut Ceva, daerah itu akan mengering.
"Begitu pula dengan saluran napas, bisa meradang," jelas Ceva.
Atasi dampak akibat paparan gas air mata dengan pemberian oksigen untuk memenuhi kebutuhan pernapasan. "Tujuannya untuk menghilangkan efeknya," kata Ceva.
(els/asr)
ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
Pramugari Ungkap Fakta Pilot Dilarang Menahan Kentut, Apa Penyebabnya?
Gaya Hidup • 1 jam yang laluChairul Tanjung Resmikan The Coffee Bean di Trans Icon Mall Surabaya
Gaya Hidup • 1 jam yang laluThe Coffee Bean Trans Icon Mall Surabaya Usung Konsep Tropical Garden
Gaya Hidup • 1 jam yang laluKorea Utara Buka Destinasi Wisata Terbesar, Bisa Tampung 20 Ribu Orang
Gaya Hidup • 6 jam yang laluMakan Ubi Jalar Setiap Hari, Ini yang Bakal Terjadi pada Tubuh
Gaya Hidup • 4 jam yang laluLAINNYA DARI DETIKNETWORK