Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian besar berpendapat bahwa
media sosial berdampak buruk bagi
psikologis pengguna. Namun, tidak dengan aplikasi berkirim pesan yang menghadirkan fitur
ngobrol via grup.
Penelitian anyar menemukan dampak positif dari kebiasaan saling bertukar pesan dalam aplikasi berkirim pesan, khususnya fitur grup.
Melansir
Indian Express, studi dilakukan oleh pakar psikologi di Edge Hill University, Inggris, Linda Kaye dan Sally Quinn dari York University, Kanada. Studi meneliti tentang efek penggunaan aplikasi berkirim pesan pada kesehatan mental pengguna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kaye dan Quinn menyebarkan kuesioner daring kepada 200 orang responden yang di antaranya merupakan 158 perempuan dan 42 pria berusia rata-rata 24 tahun. Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan seputar kebiasaan penggunaan aplikasi, motivasi, kualitas hubungan, identitas grup, serta sisi psikososial.
Rata-rata responden mengaku menggunakan aplikasi sekitar 55 menit setiap harinya. WhatsApp digunakan atas alasan popularitas aplikasi dan adanya fitur grup.
Alih-alih membuat adiktif, kebiasaan saling berkirim pesan ini justru membuat pengguna jauh dari rasa kesepian dan meningkatkan kepercayaan diri.
"Semakin terikatnya pertemanan, semakin seseorang merasa menjadi bagian dari grup," ujar Kaye. Selain itu, berbincang melalui grup juga dinilai dapat membantu seseorang untuk semakin mudah bersosialisasi.
[Gambas:Video CNN] (asr)