Jakarta, CNN Indonesia --
Hepatitis C sulit dideteksi. Betapa tidak, gejala hepatitis C kebanyakan tak muncul pada tahap awal infeksi.
Disebabkan oleh virus, penyakit yang menyerang hati ini mudah menular dan menyebabkan dampak jangka panjang. Penularan penyakit ini ditularkan oleh virus hepatitis paling berbahaya.
Hepatitis C terbagi ke dalam dua jenis, di antaranya akut dan kronis. Hepatitis C akut umumnya berlangsung dalam waktu yang lebih pendek sekitar enam bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara hepatitis C kronis dimungkinkan akan 'menetap' dalam tubuh seumur hidup. Virus ini sulit disingkirkan.
Mengutip
Healthline, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencatat, sebanyak 80 persen penderita tak akan mengalami gejala hepatitis C.
Dalam beberapa kasus, seseorang akan mengalami gejala tak lama setelah terinfeksi. Gejala awal umumnya terjadi sekitar 6-7 pekan setelah terpapar virus. Gejala awal tersebut di antaranya demam, merasa lelah, dan nafsu makan yang menurun.
Dalam tingkat yang lebih parah, orang yang terinfeksi juga akan mengalami mual atau muntah, sakit perut, nyeri sendi, kelainan pada urine atau tinja, serta mata dan kulit yang menguning.
Namun, dalam beberapa kasus, gejala yang ditimbulkan akan tertunda dalam waktu yang lebih lama. Pasalnya, virus membutuhkan waktu lama untuk menyebabkan kerusakan hati.
Sulitnya mendeteksi gejala hepatitis C, orang yang terindikasi harus melakukan tes darah untuk memastikan kondisi kerusakan hati.
[Gambas:Video CNN] (asr/asr)