Jakarta, CNN Indonesia -- Umat
Hindu di Bali memperingati
Hari Raya Galungan pada Rabu (24/7). Perayaan dilakukan untuk menandai kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan).
Pada Galungan, masyarakat Bali juga percaya roh leluhur datang mengunjungi Bumi.
Tak cuma bersembahyang di Pura. Di tengah-tengah rangkaian perayaan, ada sejumlah makanan yang hampir selalu ada pada setiap perayaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut mengutip berbagai sumber, makanan-makanan yang selalu ada saat perayaan Galungan.
1. Kue Beras Bali 'Jaja'Kue berwarna ini terbuat dari adonan nasi goreng. Kue ini digunakan dalam sesaji dan dimakan saat perayaan Galungan.
Pembuatan kue umumnya dilakukan selama dua hari sebelum hari raya. Waktu itu dikenal sebagai waktu Penyajaan.
2. LawarLawar merupakan hidangan daging cincang yang dicampur dengan sayuran. Makanan ini biasanya dibuat dari daging ayam, kerbau, bebek, maupun babi.
Pengolahan lawar umumnya dilakukan satu hari menjelang hari raya, yaitu pada waktu Penampahan.
3. Tape Ketan dan Jaje UliTak lengkap rasanya jika Galungan tanpa jaje uli dan tape ketan.
Dua makanan ini biasa disajikan bersama. Jaje uli umumnya berwarna putih, beberapa di antaranya berwarna cokelat. Jaje uli disajikan dalam bentuk basah maupun kering. Saat penyajian, jaje uli kerap disatukan dengan tape ketan.
4. BrengkesBrengkes adalah makanan yang terbuat dari sisa lawar.
Brengkes dibungkus menggunakan daun pisang dan dikukus hingga matang. Pengukusan dilakukan untuk menghilangkan bau amis pada makanan.
5. BalungMasih ada olahan daging lainnya. Balung adalah makanan yang terbuat dari daging sapi, ayam, atau babi. Biasanya, balung disajikan dalam bentuk sup.
7. BuahPada Galungan, buah umumnya disajikan untuk material sesaji. Orang Bali percaya bahwa setiap buah memiliki maknanya tersendiri.
[Gambas:Video CNN] (nad/asr)