Sejarah Tradisi Minum Teh di Inggris

CNN Indonesia
Rabu, 18 Sep 2019 13:10 WIB
Tradisi minum teh di sore hari (tea time) di Inggris muncul pada abad ke-19, diperkenalkan Anna Duchess pada 1840 secara tidak sengaja.
Inggris adalah negara yang dikenal memiliki tradisi meminum teh di sore hari, atau tea time. (Foto: Morgan Sessions)
Jakarta, CNN Indonesia -- Teh adalah minuman yang cukup legendaris dan paling banyak dikonsumsi oleh orang dari seluruh penjuru dunia. Salah satu negara yang memang identik dengan teh adalah Inggris, yang masyarakatnya memiliki tradisi meminum teh, dan bahkan kini sudah bergeser menjadi kebiasaan yang dilakukan sehari-hari.

Teh sendiri sudah dikonsumsi selama ribuan tahun lalu oleh masyarakat Tiongkok sejak abad ke-16. Selain itu, Portugis diketahui menguasai perkebunan teh di daerah-daerah tropis sekaligus mengekspor minuman ini ke negara-negara Eropa.


Inggris memiliki sejarah tersendiri dalam hal meminum teh. Konon, pada tahun ke-3 SM, kebiasaan meminum teh di Inggris dipopulerkan oleh Raja Charles II dan istrinya Catherine. Pernikahannya dengan Catherine menjadi titik balik dalam sejarah teh di Inggris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Catherine adalah seorang putri Portugis yang juga sebagai pecandu teh. Kecintaannya itulah yang menjadikan teh sebagai minuman kelas atas istana. East India Company memanfaatkan hal ini untuk mengimpor teh ke Inggris dalam skala besar.

Sejarah Tradisi Minum Teh di Inggris [EBG]Ilustrasi. Pada abad ke-19, teh yang dikonsumsi oleh masyarakat Inggris sebagian besar dibawa dari India. Teh dituangkan dari teko perak ke dalam cangkir porselen. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)

Hadirnya konsep meminum teh di sore hari muncul pada abad ke-19. Tradisi ini diperkenalkan oleh Anna Duchess pada 1840. Sejarahnya, Anna akan merasa lapar sekitar pukul empat sore. Sedangkan makan malam di rumahnya disajikan pada jam delapan malam. Hal ini menyisakan jeda waktu yang lama antara makan siang dan makan malam.

Lantas Anna Duchess berinisiatif meminta nampan berisi teh, roti, dan mentega untuk dibawakan ke kamarnya pada sore hari. Pada akhirnya menjadi sebuah kebiasaan rutin dan ia mulai mengundang teman-temannya untuk bergabung. Pada era 1880-an, masyarakat wanita kelas atas berganti pakaian panjang, lengkap dengan sarung tangan dan topi untuk menikmati teh di sore hari.



Pada 1864, seorang manajer perempuan dari sebuah perusahaan roti memulai kebiasaan menyajikan minuman kepada pelanggannya dan menyukai teh. Semua orang lantas meminta perlakuan yang sama untuk disajikan minuman teh. Sejak itu, banyak toko yang menjual minuman teh, menu makanan seperti roti isi (sandwich) dan kue kering, serta menyediakan tempat untuk bertemu dan bersosialisasi.

Sejarah Tradisi Minum Teh di Inggris [EBG]Ilustrasi. Surat kabar Mercurius Politicus edisi 23 s/d 30 September 1658 pertama kali memuat pengumuman yang berisikan adanya minuman dari China yang disebut Tcha (Foto: Raw Pixel)

Jauh sebelumnya pada 23 September 1658, surat kabar republik London Mercurius Politicus sudah memuat iklan teh pertama di Inggris. Iklan ini mengumumkan bahwa minuman China yang disebut tcha, atau bangsa lain menyebutnya tay alias tee tersedia di beberapa kedai kopi.

Namun meminum teh di kedai kopi sendiri hanya didominasi oleh lelaki kelas atas, sementara perempuan meminum teh di rumahnya masing-masing.

Sejak 1700-an, sudah lebih dari 500 kedai kopi di Inggris menjual minuman teh yang kala itu sudah mulai populer. Pencapaian ini membuat para pemilik kedai minuman keras merasa kesal. Mereka menganggap minuman teh memotong hasil penjualan bir mereka.

Kenyataan tersebut menjadi berita buruk bagi pemerintah setempat karena pajak penjualan minuman keras yang merupakan aliran pendapatan tetap pemerintah menjadi menurun.

Sejarah Tradisi Minum Teh di Inggris [EBG]Black tea adalah salah satu varian teh yang disukai oleh masyarakat Inggris. (Istockphoto/OlegKov)


Pada abad ke-18 terjadi perdebatan mengenai dampak baik dan buruk teh bagi kesehatan. Sebuah penelitian ilmiah menjelaskan bahwa meminum empat cangkir teh sehari memberikan manfaat kesehatan. Namun, informasi seperti ini belum ditemukan pada 250 tahun yang lalu.

Mereka khawatir jika minum teh berlebihan akan menyebabkan tubuh lemah dan murung.

Namun pada abad ke-19 orang-orang mulai menyadari meminum teh adalah bentuk dari kesederhanaan, tanpa mengenal kelas sosial. Sejak saat itulah minum teh menjadi tradisi di Inggris dan teh pun bisa jadi alternatif pengganti alkohol. (dei/fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER