
Studi: Semua Ibu Khawatir Saat Hamil dan Menyusui
Senin, 12 Agu 2019 20:09 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Hamil dan menyusui merupakan fase baru yang dilewati perempuan. Masa-masa ini ternyata penuh dengan kekhawatiran.
Penelitian yang dilakukan Mama's Choice mengungkapkan hampir semua ibu merasakan kekhawatiran terhadap tumbuh kembang buah hati saat hamil dan menyusui.
"Hampir semua ibu merasakan kekhawatiran. Tapi, intensitasnya berbeda, ada yang sering, kadang-kadang, dan jarang," kata Head of Branding Mamas' Choice saat memaparkan hasil riset di Jakarta, Selasa (7/8).
Studi yang dilakukan pada 2018 ini menganalisis 13 ribu ibu di Indonesia. Riset ini menggunakan metode FGD, survei, wawancara, dan tes produk.
Hasilnya, 63 persen ibu sering merasa khawatir terhadap perkembangan dan kesehatan janin dan bayi. Sebanyak 27 persen mengaku kadang-kadang merasa khawatir dan 10 persen jarang khawatir.
Kekhawatiran ini membuat 78 persen ibu atau calon ibu mengganti pola hidup seperti konsumsi makanan saat hamil dan menyusui. Sekitar 69 persen ibu juga mengganti produk skincare yang digunakan. Makanan dan produk sehari-hari yang digunakan dapat memengaruhi tumbuh kembang janin dan bayi.
Dokter Annisa Oktantiani menjelaskan kekhawatiran pada masa kehamilan dan menyusui merupakan hal yang wajar. Pada masa-masa itu sistem hormon sedang tidak stabil.
"Secara psikologis, hamil dan menyusui adalah fase baru yang tidak dilewati sebelumnya. Di masa itu ada ketidakstabilan hormon sehingga emosi naik turun," ucap Annisa yang juga merupakan konselor menyusui.
Meski wajar, Annisa menyebut kondisi ini tak boleh sampai berlebihan. Annisa mengatakan ibu perlu dukungan atau support system yang baik dari orang di sekitar agar dapat mengendalikan diri. (ptj/chs)
Penelitian yang dilakukan Mama's Choice mengungkapkan hampir semua ibu merasakan kekhawatiran terhadap tumbuh kembang buah hati saat hamil dan menyusui.
"Hampir semua ibu merasakan kekhawatiran. Tapi, intensitasnya berbeda, ada yang sering, kadang-kadang, dan jarang," kata Head of Branding Mamas' Choice saat memaparkan hasil riset di Jakarta, Selasa (7/8).
Studi yang dilakukan pada 2018 ini menganalisis 13 ribu ibu di Indonesia. Riset ini menggunakan metode FGD, survei, wawancara, dan tes produk.
Hasilnya, 63 persen ibu sering merasa khawatir terhadap perkembangan dan kesehatan janin dan bayi. Sebanyak 27 persen mengaku kadang-kadang merasa khawatir dan 10 persen jarang khawatir.
Kekhawatiran ini membuat 78 persen ibu atau calon ibu mengganti pola hidup seperti konsumsi makanan saat hamil dan menyusui. Sekitar 69 persen ibu juga mengganti produk skincare yang digunakan. Makanan dan produk sehari-hari yang digunakan dapat memengaruhi tumbuh kembang janin dan bayi.
Dokter Annisa Oktantiani menjelaskan kekhawatiran pada masa kehamilan dan menyusui merupakan hal yang wajar. Pada masa-masa itu sistem hormon sedang tidak stabil.
"Secara psikologis, hamil dan menyusui adalah fase baru yang tidak dilewati sebelumnya. Di masa itu ada ketidakstabilan hormon sehingga emosi naik turun," ucap Annisa yang juga merupakan konselor menyusui.
Meski wajar, Annisa menyebut kondisi ini tak boleh sampai berlebihan. Annisa mengatakan ibu perlu dukungan atau support system yang baik dari orang di sekitar agar dapat mengendalikan diri. (ptj/chs)
ARTIKEL TERKAIT
Lihat Semua
BERITA UTAMA
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK