Jakarta, CNN Indonesia -- Paparan
polusi udara seperti di Jakarta semakin membahayakan. Penelitian terbaru menunjukkan, paparan polusi udara jangka panjang sama seperti menghisap sebungkus
rokok setiap hari selama bertahun-tahun.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal
JAMA ini merupakan penelitian terbesar yang menganalisis paparan polusi udara, khusus untuk ozon permukaan tanah, partikel halus, nitrogen oksida, dan karbon hitam.
Studi ini menganalisis lebih dari 7ribu orang dewasa berusia 45-84 tahun selama satu dekade di kota-kota metropolitan Amerika Serikat, seperti Chicago, Los Angeles, New York, dan Minnesota. Peneliti menggunakan CT scan untuk melihat efek paparan polutan terhadap tubuh partisipan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya, peneliti mendapati polutan dikaitkan dengan perkembangan emfisema atau kondisi yang menyebabkan sesak napas. Emfisema umumnya dikaitkan dengan kebiasaan merokok. Kondisi ini merupakan penyakit kronis di mana jumlah oksigen yang mengalir dalam aliran darah mengalami penyusutan.
Emfisema juga dikaitkan dengan paparan ozon di permukaan tanah. Paparan ozon diketahui dapat mengiritasi lapisan paru-paru saat dihirup.
Ozon di permukaan tanah adalah bagian dari kabut asap yang tidak bisa dilihat secara kasat mata. Zat ini tidak berwarna dan berasal dari transformasi fotokimia yang terjadi ketika polutan berinteraksi dengan sinar matahari.
"Peningkatan emfisema yang kami amati relatif besar, mirip dengan kerusakan paru-paru yang disebabkan oleh 29 tahun merokok dan 3 tahun penuaan," kata peneliti R Graham Barr dari Columbia University Irving Medical Center, dikutip dari
CNN.
Peneliti mengibaratkannya sama dengan merokok satu bungkus setiap hari.
[Gambas:Video CNN] (ptj/asr)