Jakarta, CNN Indonesia -- Usai maraknya pemberitaan tentang manfaat tanaman bajakah sebagai penyembuh alami
kanker payudara, kini bajakah mulai diburu oleh banyak orang.
Inilah yang terjadi di Palangkaraya, kota asal dari dua siswi yang 'mengklaim' bajakah sebagai
obat kanker payudara di ajang World Invention Creativity (WICO) di Seoul, Korea Selatan, pada Juli lalu.
Mengutip
Antara, warga Palangkaraya, Kalimantan Tengah, masyarakat kini begitu antusias mendapatkan akar hingga batang bajakah. Salah satunya warga bernama Diah yang tinggal di Jalan RTA Milono Km5,5.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diah mengaku rela mengeluarkan uang ratusan ribu untuk membeli akar bajakah yang akan dikonsumsi sendiri. Diah bercerita mendapat akar bajakah dari seorang pedagang yang berjualan sekitar tempat tinggalnya. Menurut penuturan pedagang kepadanya, akar bajakah itu langsung didapat dari tengah hutan menggunakan ritual khusus. Sehingga akar bajakah bisa berkhasiat bagi mereka yang sedang sakit.
Kini bukan hal sulit untuk menemukan bajakah di Palangkaraya, lanjut Diah. Sudah banyak pedagang dadakan yang menjual batang hingga akar bajakah di sejumlah tempat. Soal harga, para pedagang mematok harga yang cukup bervariasi, mulai dari Rp50-100 ribu per kilogram atau bahkan per batangnya.
Tak hanya Diah, seorang pria berusia 33 tahun bernama Dodi juga rela merogoh uang Rp100 ribu untuk membeli satu meter bajakah. Ia membelinya dari seorang warga yang tinggal di Jalan Beliang.
Berbeda dari Diah yang belum pernah menyicip ramuan bajakah, Dodi justru mengaku kalau manfaat bajakah untuk menyembuhkan penyakit memang benar.
"Sebelum dikonsumsi, batang dibersihkan kemudian akarnya direbus sampai airnya mendidih, airnya didinginkan lalu diminum," kata Dodi.
Kini, bajakah tak hanya mudah didapat di Palangkaraya. Akar dan batang bajakah juga mulai banyak dijual secara online melalui sosial media.
Namun, menurut pakar medis Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta, Venita kepada
Antara, khasiat bajakah sebagai obat kanker dinilai masih berada dalam tahap awal untuk bisa disertifikasi sebagai obat kanker.
(ayk)