Jakarta, CNN Indonesia -- Udara lembap membuat area sekitar
vagina menjadi mudah 'gerah' dan bau seperti
'ikan asin'. Menggunakan sabun pembersih kewanitaan yang mengandung wewangian tentu terasa menyegarkan.
Sensasi bersih, wangi, dan 'kering' memang langsung terasa usai bersihkan Miss V dengan sabun, sayangnya cara membersihkan
vagina dengan sabun justru menimbulkan beragam masalah
kesehatan.
Selain sabun, cara lain membersihkan Miss V yang tidak disarankan ialah dengan
douching.
Douching atau memasukkan cairan kimia ke dalam mulut rahim juga bisa 'mengacaukan' kesehatan alami pada daerah tersebut, papar Mary Jane Minkin, M.D, profesor klinis bidang kebidanan, ginekologi, dan ilmu reproduksi di Yale Medical School.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Minkin menilai, membersihkan Miss V dengan sabun atau
douching, dapat mengganggu keseimbangan antara bakteri baik dan jahat. Kandungan pada dua bahan pembersih tersebut dapat menghabiskan bakteri
Lactobacilli yang akan menjaga keseimbangan pH asam. Ketika keseimbangan pH terganggu, masalah pun muncul, seperti iritasi atau alergi di sekitar vagina.
"Jika Anda merasa memiliki vagina bau karena ketidakseimbangan pH, produk-produk tersebut tidak akan melakukan apa pun untuk Anda. Justru keseimbangan pH terganggu karena mereka, kata Minkin saat menanggapi maraknya sabun yang mengklaim dapat menyeimbangkan pH.
Rupanya, cara terbaik untuk membersihkan Vagina cukup sederhana. Tanpa harus keluar biaya membeli sabun, Anda cukup membasuhnya dengan air biasa. Tak ada metode khusus, sebab Miss V dinilai memiliki kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri.
Jadi, bila mengalami masalah berkelanjutan pada Miss V, seperti rasa gatal yang konsisten,
keputihan yang sering, bau tak sedap seperti bau busuk, solusinya bukanlah menggunakan sabun atau
doucing, kata Minkin, melansir
Self.
"Sebaiknya segera datang untuk melakukan pemeriksaan apakah ada kemungkinan infeksi jamur atau permasalahan lain," tutup Minkin.
(ayk/ayk)