Jakarta, CNN Indonesia -- Demam,
pilek, dan batuk saat
hamil dapat membahayakan
si jabang bayi. Oleh karena itu kondisi ini mesti diobati dengan baik.
Pasalnya, saat hamil, sesuatu yang terjadi pada ibu juga akan berpengaruh pada bayi. Sakit yang dialami ibu hamil dan obat-obatan yang masuk ke dalam tubuh juga akan berdampak pada kondisi janin.
Berdasarkan rekomendasi American Pregnancy Association, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengobati pilek dan batuk saat hamil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Istirahat yang cukup Ketika batuk menyerang, artinya sistem imun sedang menurun. Oleh karena itu, istirahat yang cukup dengan tidur sepanjang hari. Duduk santai sangat dianjurkan bagi ibu hamil karena dapat memulihkan kondisi tubuh.
2. Asupan cairan Minumlah air putih yang banyak. Asupan cairan dari jus buah atau kaldu juga boleh dikonsumsi. Dalam kondisi menurun, tubuh membutuhkan cairan yang banyak untuk melawan penyakit.
3. Asupan makanan Konsumsi lebih banyak makanan bergizi agar dapat memulihkan kondisi tubuh. Asupan karbohidrat, protein, dan vitamin sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam kondisi ini.
Beberapa perawatan tanpa menggunakan obat juga dapat dilakukan untuk menangani pilek dan batuk saat hamil. Misalnya, dengan meletakkan pelembab di ruangan, memosisikan kepala lebih tinggi daripada leher saat tidur, dan menggunakan strip hidung.
Mengobati radang tenggorakan yang menyebabkan batuk juga bisa dilakukan dengan minum air hangat atau berkumur dengan air garam hangat.
Ada baiknya mengurangi jumlah obat-obatan yang dikonsumsi saat sedang hamil. Konsultasikan dengan dokter jika pilek dan batuk semakin parah saat hamil agar mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
[Gambas:Video CNN] (ptj/asr)