Pelihara Kucing Tak Berarti Galau dan Kesepian

CNN Indonesia
Senin, 02 Sep 2019 06:27 WIB
Anggapan kesepian dan depresi pada pemilik kucing hanya mitos. Pemilik kucing dilaporkan tak memiliki gejala gangguan mental.
Ilustrasi. Seseorang yang memiliki kucing peliharaan belum tentu merasa depresi atau kesepian. (ayeletphotography/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beredar stereotip memelihara kucing berarti gila, sedih, kesepian, dan depresi. Stereotip ini dikenal juga dengan istilah 'crazy cat ladies'.

Namun, penelitian terbaru membantah anggapan ini. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Royal Society Open Science menemukan bahwa memiliki kucing tak berarti gila, sedih, dan cemas.

Hasil penelitian didapat setelah peneliti dari University of California, Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat, menganalisis lebih dari 500 pemilik kucing. Hasilnya, tak ada satu pun yang mendukung stereotip 'crazy cat ladies' itu. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian dilakukan dengan mengamati pemilik kucing dan membandingkannya dengan masalah kesehatan mental dan juga sosial.

"Kami tidak menemukan bukti untuk mendukung stereotip 'crazy cat ladies'," tulis kesimpulan penelitian tersebut, mengutip CNN. Studi menemukan, pemilik kucing tak berbeda dengan orang lainnya tanpa adanya gejala-gejala gangguan mental.

Hasil studi ini serupa dengan penelitian dari University College London pada 2017 yang menyatakan tak ada hubungan antara kepemilikan kucing dengan gejala psikotik.

Penelitian ini justru menemukan pemilik kucing dan anjing cenderung memiliki empati dengan hewan. Pemilik hewan peliharaan ini merasa lebih sedih saat mendengar kucing mengeong atau anjing merintih.

[Gambas:Video CNN] (ptj/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER