Jakarta, CNN Indonesia -- Beragam foto
selfie kerap mampir dan 'mejeng' di linimasa
Instagram. Demi menuai like dan komentar positif, foto selfie pun dibuat seniat dan secantik mungkin.
Bukan cuma soal sentuhan filter, kesempurnaan foto selfie juga ditentukan oleh pulasan
make up. Hal inilah yang membuat bos L'Oreal Jean-Paul Agon, mengklaim bahwa Instagram bisa mendongkrak bisnis kosmetik. Pasalnya, dia dianggap meminta wanita muda membeli lebih banyak make up agar terlihat seperti foto selfie di filter mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semakin Anda membuat diri terlihat sangat hebat di media sosial maka Anda semakin harus membuat diri Anda terlihat hebat juga di dunia nyata," kata Agon kepada MarketWatch dikutip dari Telegraph.
"Karena jika Anda bertemu orang-orang, dan mereka menemukan maka Anda terlihat berbeda dari apa yang mereka pikirkan maka ini akan jadi masalah."
"Itulah sebabnya mereka harus menggunakan lebih banyak kosmetik, lebih banyak make up, dan lebih banyak perawatan kulit, dan lainnya."
Ketika ditanya soal polusi, Agon mengungkapkan dia dia ingin melindungi konsumennya.
"Ketika Anda tinggal di kota, kulit dan rambut lebih ditantang kekebalannya. Jadi Anda butuh banyak sampo, kondisioner, perawatan kulit, krim pelembap, anti-UV, dan lainnya," ucap dia.
"Kehidupan perkotaan berarti lebih banyak sosialisasi, dan banyak sosialisasi berarti lebih banyak konsumsi kecantikan."
Dia melanjutkan bahwa bisnis kecantikan termasuk bisnis yang cukup kebal pada krisis. Meskipun dia mengungkapkan bahwa penjualan make up saat ini cukup mengecewakan. Hanya saja dia juga menambahkan bahwa penjualan label kosmetiknya masih terus tumbuh, terus berkembang, dan terus meningkat keuntungannya.
Komentar dia pun menuai kritikan pedas dari banyak pihak termasuk para anggota kelompok parlemen, semua partai pemerintah di media sosial dan kesehatan mental kaum muda.
 Foto: Istockphoto/EdwardDerule ilustrasi kecantikan |
"Saya pikir komentar itu mengerikan dan tak bertanggung jawab," kata Bambos Charalambous, anggota parlemen untuk Enfield Southgate kepada Telegraph.
"Komentar ini menjadi pengakuan bahwa merek tersebut senang saat orang muda merasa tertekan untuk terlihat baik dan mereka sangat bersedia menggunakannya sebagai cara pemasaran untuk produknya."
"Adanya tekanan pada kaum muda dan gagasan bahwa ada orang yang senang menghasilkan uang di balik kehidupan palsu itu sangat menyedihkan."
(chs)