Jakarta, CNN Indonesia -- Masih ingat dengan hasil karya seni Maurizio Cattelan di gallery Perrotin di Art Basel, Miami berupa
pisang yang direkatkan di dinding dengan lakban?
Meski banyak orang dan warganet memperbedatkan nilai seni dari pisang ini. Karya ini terjual dengan harga US$120 ribu.
Sampai saat ini, euforia tentang pisang dan selotape ini masih riuh. Banyak parodi yang muncul tentang karya tersebut dan mencoba membuat yang serupa, namun bukan dengan pisang, tapi buah-buahan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Singapura baru-baru ini, sebuah toko durian dan makanan penutup, 99 Old Trees mengikuti tren tersebut. Mereka mengunggah gambar durian yang ditempel di dinding dengan selotape di akun facebooknya.
Mengutip Straits Times, durian selotape ini diberi nama Durian Tape to White Wall. Sebuah komentar diunggah juga dengan tulisan.
"Terlihat seperti seni, berbau seperti kentut. Seni durian ini menjadi pengingat perjuangan nenek moyang. Selotape menandakan penindasan kolonial di masa lalu," tulis mereka.
Durian ini dijual dengan harga 163.056 dolar Singapura. Dengan harga ini pembeli mendapatkan lakbannya dan durian Mao Shan Wang seberat 2,15 kg. Namun ini tak termasuk dengan dinding putihnya. Dalam komentar balasan seorang warganet, toko menjawab bahwa mereka bisa mendapatkan dindingnya dengan tambahan 50 dolar Singapura.
"Kami merasa lucu bagaimana dia (Maurizio Cattelan) berhasil mengubah batas-batas seni, jadi kami berpikir untuk membuatnya lucu dengan menggunakan durian," kata manager toko tersebut, Kelvin Tan.
"Ada yang menawar, tapi kami menganggap mereka hanya bercanda."
Ketika ditanya apakah toko tersebut keberatan jika ada orang yang mengambil durian tersebut dari tembok dan memakannya seperti yang terjadi pada karya seni pisang selotape itu.
"Kami tak keberatan, kecuali berita buruknya adalah, lakbannya tak cukup kuat untuk menahan durian. Durian itu jatuh dan akhirnya dijual dengan harga kurang dari 163.056 dolar Singapura.
Melihat hal ini, toko pun mempertimbangkan untuk memasang durian pengganti.
Karya seni ini juga menarik perhatian organisasi kebersihan Singapura, The Clean and Green Singapore. Dalam kampanye untuk Singapura bebas sampah dan perlindungan lingkungan, mereka juga membuat parodi pisang lakban.
Mereka mengunggah foto pisang selotape dengan tulisan +$120 ribu, dan di sebelahnya diberi gambar kulit pisang di tanah dengan tulisan -$2 ribu. Hal ini bertujuan untuk memberi peringatan tentang denda buang sampah sembarangan.
Selain 99 Old Trees perusahaan asuransi Manulife juga melakukan hal yang sama, yaitu dengan mengunggah foto pisang selotape dan buah naga yang diselotape. Supermarket carrefour juga melakukan unggahan yang sama. Pisang selotape dan wortel selotape. Tak ketinggalan juga perusahaan soda Pepsi yang mengunggah foto kaleng soda pepsi yang dilakban.
(chs)