UNWTO: Pertumbuhan Pariwisata Dunia Melambat di 2019

CNN Indonesia
Senin, 20 Jan 2020 19:28 WIB
Jumlah kedatangan wisatawan internasional mencapai 1,5 miliar tahun lalu, naik dari 1,4 miliar pada 2018.
Ilustrasi. (Istockphoto/martin-dm)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peningkatan jumlah kedatangan wisatawan internasional melambat menjadi 4,0 persen pada 2019, tingkat paling lambat sejak 2016 karena ekonomi global yang cukup stagnan, ketegangan geopolitik dan ketidakpastian mengenai Brexit, Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) mengatakan pada Senin (20/1).

Badan PBB yang berbasis di Madrid itu memperkirakan pariwisata global akan tumbuh sebesar 3,0-4,0 persen tahun ini, didukung oleh acara olahraga dan budaya besar seperti Olimpiade Tokyo di Jepang.

Jumlah kedatangan wisatawan internasional mencapai 1,5 miliar tahun lalu, naik dari 1,4 miliar pada 2018, kata UNWTO dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah wisatawan tumbuh 6,0 persen pada 2018, 7,0 persen pada 2017 dan 4,0 persen pada 2016.

"Perlambatan terkait dengan perekonomian global, dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 3,0 persen," kata kepala intelijen pasar UNWTO, Sandra Carvao, dalam konferensi pers.

Dia mengatakan "ketidakpastian yang kuat di sekitar" keluarnya Inggris dari Uni Eropa, munculnya ketegangan geopolitik dan bangkrutnya Thomas Cook, agen perjalanan tertua di dunia, juga berkontribusi terhadap perlambatan.

Tetapi Carvao menekankan bahwa pada tahun 2017 dan 2018 telah terjadi tingkat pertumbuhan pariwisata yang sangat tinggi.

Eropa dan kawasan Asia-Pasifik adalah yang paling terpengaruh oleh perlambatan jumlah kedatangan wisatawan.

Kedatangan naik 4,0 persen di Eropa pada 2019, turun dari 6,0 persen pada 2018, sementara di Asia Pasifik kedatangan naik 5,0 persen dibandingkan dengan 7,0 persen pada 2018 karena protes yang sedang berlangsung di Hong Kong membebani sektor ini.

Afrika mencatat kenaikan 4,0 persen dalam kedatangan wisatawan, turun dari 9,0 persen pada 2018.

Timur Tengah adalah satu titik terang karena kedatangan wisatawan di wilayah tersebut melonjak 8,0 persen pada 2018, naik dari 3,0 persen pada tahun sebelumnya, terutama karena rencana ambisius Arab Saudi untuk menarik turis mancanegara.

UNWTO mengharapkan Prancis, Spanyol dan Amerika Serikat untuk sekali lagi menjadi tiga negara yang paling banyak dikunjungi di dunia tahun lalu setelah negara itu memiliki total jumlah kedatangan wisatawan.

"Kami tidak memperkirakan terjadinya perubahan peringkat," kata Carvao.

Pada tahun 2018, Prancis masih menjadi negara yang paling banyak dikunjungi di dunia dengan 89 juta kedatangan, diikuti oleh Spanyol dan Amerika Serikat.

[Gambas:Video CNN]


(afp/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER