Tokyo, CNN Indonesia -- Limpahan Danau Chuzenji, Jepang membentuk air terjun yang menawan bernama Kegon atau Kegon Falls. Air ini mengalir deras dari tengah-tengah tebing di Taman Nasional Nikko, Prefektur Tochigi, kawasan di utara Tokyo.
Air turun mengalir deras sejauh 97 meter ke bawah. Ketinggian air terjun yang hampir mencapai 100 meter ini membuat Kegon masuk dalam tiga air terjun tertinggi di Negeri Sakura.
Di bagian tengah, Air Terjun Kegon disambut banyak air terjun yang lebih kecil. Pemandangan semakin lengkap dengan tebing bebatuan dan dedaunan di sisi kiri kanan air terjun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Air Terjun Kegon terbentuk setelah berubahnya aliran Sungai Daiya karena letusan Gunung Nantai. Lokasinya pertama kali ditemukan oleh biksu Shodo Shonin.
"Sekitar 1.000 tahun yang lalu posisi air terjun ini tidak di sini. Posisinya pindah karena Gunung Nantai meletus," kata pemandu wisata Yumiko Akimoto.
Saat ini, suasana Kegon tengah serba putih. Salju di musim dingin menutupi bebatuan dan pohon-pohon di Taman Nasional Nikko.
Butiran salju sedang turun dan cuaca menunjukkan -1 derajat Celcius. Meski sedang minus, air terjun Kegon tak sampai membeku.
Nuansa serba putih merupakan pemandangan yang bakal didapatkan ketika datang ke Kegon saat musim dingin. Jika datang di musim semi, warna pink dari bunga sakura dan azalia bakal menghiasi Kegon.
Lain lagi saat datang di musim panas, warna hijau dan burung walet yang berterbangan muncul di sekitar air terjun.
Di musim gugur, warna semakin kaya karena dedaunan mulai berubah warna. Merah, hijau dan kuning bakal mempercantik Kegon. Warna yang beragam di musim gugur membuat musim ini disebut sebagai waktu terbaik menikmati keindahan air terjun.
 Dek observasu. (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman) |
Terdapat beberapa titik observasi untuk mengamati air terjun. Titik pertama terletak dari bagian atas. Hampir sejajar dengan muntahan air Danau Chuzenji itu. Sayang, cuaca yang berkabut membuat saya tak bisa melihat Kegon dari titik ini.
Tapi tak perlu khawatir, ada titik lain untuk bisa melihat Kegon, Namun, kali ini pengunjung mesti membayar 550 yen (sekitar Rp70 ribu) untuk orang dewasa dan 330 yen (sekitar Rp40 ribu) untuk anak-anak.
Biaya ini digunakan untuk turun 100 meter ke bagian bawah menggunakan lift. Di bagian bawah, Kegon tampak lebih dekat. Air yang jernih mengalir di bibir tebing membentuk sungai yang cantik.
Dari titik ini, pengunjung bisa melihat ke segala sisi Taman Nasional Nikko. Jika sedang beruntung, binatang seperti monyet juga bisa terlihat berkeliaran.
Untuk bisa menikmati keindahan Air Terjun Kegon, saya mesti menempuh perjalanan sekitar satu setengah jam perjalanan dengan kereta.
Dari Tokyo, saya menaiki Tsukuba Express menuju Kitasenju lalu menaiki Revalty Kegon menuju Stasiun Tobu Nikko Total biaya yang mesti dikeluarkan sekitar 1.300 yen (sekitar Rp165 ribu).
Dari Stasiun Tobu Nikko, saya menaiki bus ke Chuzenji Onsen. Dari sana, hanya perlu berjalan sedikit untuk sampai ke Air Terjun Kegon.
Puas menikmati Air Terjun Kegon dan mengabadikan sejumlah foto untuk diunggah di media sosial, saya bergerak menuju lokasi wisata lainnya di Nikko.
Tak jauh dari Kegon ada jembatan ikonis yakni Shinkyo dan Kuil Toshogu yang identik dengan ukiran tiga monyet penjaga.
(ard)